Page 120 - E-MODUL EFK_Neat
P. 120

E-Modul
                 Etika & Filsafat Komunikasi



               1884/1931).  Hartmann  menjelaskan  bahwa  ruang  kesadaran

               adalah seperti sebuah bukit penuh anggur yang telah begitu sering
               diambili dari segala penjuru, bahwa lebih lanjut pemikiran tenaga

               kerja telah menjadi hampir menjijikkan bagi pikiran publik karena
               harta  yang  tampak  tidak  pernah  ditemukan,  meskipun  tanaman

               yang kaya dan tak terduga bermunculan dari tanah yang bekerja

               dengan baik. Manusia mulai melakukan penelitian dengan sangat
               alami  dalam  filsafat  dengan  menyelidiki  apa  yang  seketika

               ditawarkan dalam Kesadaran, mungkinkah sekarang terpikat oleh
               kesenangan  yang  baru  dan  harapan  hadiah  yang  besar,  untuk

               mencari harta karun emas di kedalaman gunung, dalam biji mulia

               pada hamparan yang berbatu ketimbang hamparan yang subur?
                       Hartman  mengekspresikan  pandangannya  bahwa  realitas

               manusia berada di balik apa yang dialami dalam kesadaran, hampir
               sama  seperti  mahasiswa  Radford  yang  berpendapat  bahwa

               kemampuan         mereka      untuk     mengomunikasikan         entah
               bagaimanapun  juga  harus  dijelaskan  melalui  suatu  proses  yang

               berada di balik tindakan komunikatif mereka, seperti pemikiran atau

               ide. Seperti juga Hartmann, mahasiswa Radford mengakui bahwa
               ada “sesuatu yang lebih” di balik tindakan komunikasi dari hal yang

               memantul dan melalui hal yang mungkin dibuat. Di balik suatu kata
               ada suatu makna. Di balik suatu makna adalah suatu idea. Di balik

               pikiran  sadar  adalah  realitas  dari  pikiran  tidak  sadar.  Hartmann
               berpendapat  bahwa  kita  tidak    bisa  berlama-lama  mengkaji

               kesadaran.  Kita  perlu  melampaui  kesadaran  untuk  menggali  apa

               yang membuat kesadaran itu menjadi mungkin. Seperti Hartmann
               yang menyatakan: mungkinkah sekarang terpikat oleh kesenangan



                                                                                   108
   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125