Page 125 - E-MODUL EFK_Neat
P. 125
E-Modul
Etika & Filsafat Komunikasi
diketengahkan oleh Locke. Wundt mencoba untuk
mengembangkan metodologi berdasarkan fakta-fakta yang dapat
diobservasi ketimbang laporan tentang tingkah laku seseorang.
Konsekuensinya, penting untuk melihat melampaui subjektivitas
dan laporan tentang tingkah laku, serta langsung melihat pada
proses empiris yang menjadikan sebuah laporan tepat.
Bagi Wundt, seperti juga Locke, bagian yang paling
mendasar untuk menggambarkan proses ini adalah observasi yang
bersifat empiris dan perasaan/sensasi yang terukur. Perasaan
adalah fakta dari pengalaman, bukanlah introspeksi diri. Psikologi
eksperimental, menurut Locke, harus mendekati hal-hal tersebut
tanpa prasangka, tapi dengan pengamatan, catatan, dan gambaran
dari peristiwa-peristiwa yang objektif. Inilah satu-satunya cara untuk
menjadikan psikologi sebagai ilmu. Pertanyaannya adalah
bagaimana cara mengukur fakta yang jelas dari sensasi, perasaan,
ide, atau keinginan? Untuk menjawab pertanyaan ini, pada
operasionalisasinya harus dimunculkan defenisi dari masing-
masing hal itu.
Objek dari psikologi pada masa-masa awal bukanlah pikiran
secara langsung, tetapi lebih pada deskripsi dari pola-pola dan
hubungan-hubungan dari stimulasi yang datang dari luar. Dari
pengamatan akan stimulasi eksternal dan respons, cara kerja dari
pikiran menjadi cenderung disimpulkan ketimbang diamati.
Menyangkut hal ini, Wundt menjelaskan bahwa dalam psikologi,
kita menemukan hanya fenomena yang berhubungan dengan
kejiwaan dan langsung berkaitan dengan pengaruh mental yang
dapat menjadi bahan eksperimen. Kita tidak dapat melakukan
113