Page 140 - E-MODUL EFK_Neat
P. 140
E-Modul
Etika & Filsafat Komunikasi
informasi yang diterima mata menyesuaikannya pada representasi
kesadaran. Yang harus diingat mengenai model pengolahan
informasi adalah, semua yang kita lihat atau alami adalah sebuah
produk dari beberapa mekanisme internal pokok. Pengalaman
sadar kita “dibuat” melalui proses-proses yang ada pada pra-sadar
kita. Respon kita pada sebuah stimulus dibuat atas dasar
“pengalaman” kita akan stimulus, bukan stimulus itu sendiri.
Hipotesis dari persepsi subliminal menawarkan versi yang
agak berbeda dari model sebelumnya. Intinya, persepsi subliminal
menyatakan bahwa sebuah organisme mungkin saja merespon
stimulus yang tidak sampai ke alam sadar. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa subjek mampu merespon stimulus-stimulus
yang terlalu lemah atau terlalu cepat untuk dapat sampai ke
kesadaran subjek.
Lazarus dan McCleary (1951) melakukan eksperimen yang
mengklaim bahwa pikiran kita dapat membedakan antara stimulus-
stimulus yang ditampilkan secara cepat sehingga subjek tidak
menyadari stimulus tersebut. Mereka menggunakan Galvanic Skin
Response (GSR) untuk mengukur aktivitas elektrik yang ada di kulit.
Lalu mereka juga menggunakan tachistoscope untuk menyajikan
kilasan kata-kata atau gambar kepada subjek, yang setiap kata
yang muncul kecepatannya akan semakin tinggi. Saat kecepatan
kilasan kata-kata ini sudah tidak mungkin diikuti oleh mata kita,
penelitian Lazarus dan McCleary ini menunjukkan sebuah hasil,
bahwa bawah sadar kita menyadari akan adanya kata-kata yang
muncul dari kilasan tersebut, namun kita tidak bisa mengatakan apa
yang kita lihat karena disajikan dengan sangat cepat. Dixon
128