Page 136 - E-MODUL EFK_Neat
P. 136

E-Modul
                 Etika & Filsafat Komunikasi



               kesamaan itu, mereka bisa berkomunikasi. Tetapi jika tidak, maka

               mereka tidak bisa berkomunikasi.”
                       Pandangan  Berlo  seperti  menempatkan  kajian  komunikasi

               itu  berada  di  bawah  psikologi  kognitif  dalam  menjelaskan
               komunikasi  manusia.  Pandangan  ini  menjelaskan  bahwa  ide

               tentang  pemahaman  dari  fungsi  psikologi  menjadi  lebih  utama

               dibandingkan       memahami        kemampuan        manusia       untuk
               berkomunikasi.  Komunikasi  kemudian  menjadi  tergantung  dari

               proses psikologi, yang merupakan domain dari disiplin lain. Meski
               demikian,     seperti   disiplin   lainnya,    pemahaman       tentang

               pengetahuan  individu,  kapasitas  kognitif,  dan  emosi  merupakan

               poin penting untuk membangun teori komunikasi yang baik.
                       Semua hal dari penjelasan di atas membawa kita kembali

               pada  pemikiran  Freud  tentang  “kebenaran  realitas  fisik”  dan
               pemikiran  Hartmann  tentang  “harta  karun”.  Pemahaman  kita

               tentang komunikasi pun kembali kepada pemikiran di abad ke-19
               bahwa  realitas  komunikasi  itu  berada  di  balik  komunikasi  yang

               terjadi  dalam  dunia  bawah  sadar  (tempat  di  mana  terjadinya

               mekanisasi proses informasi) yang bersifat objektif, universal, dan
               dapat  dijelaskan  secara  keilmuan.  Sehingga,  komunikasi  tetap

               merupakan  kajian  tersendiri,  berbeda  dari  penjelasan  psikologi.
               Dengan alasan bahwa dalam komunikasi, kita menggunakan kata

               seperti: encode, decode, transmit, sender, dan receiver.  Kata-kata
               ini merupakan bagian dari wacana teori informasi yang dalam waktu

               bersamaan  seperti  pendekatan  proses  informasi  dalam  psikologi

               kognitif  di  tahun  1940-1950an.  Namun,  kedua  kajian  ini  tidaklah
               sama. Dengan demikian, teori informasi menyediakan fondasi yang



                                                                                   124
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141