Page 134 - E-MODUL EFK_Neat
P. 134

E-Modul
                 Etika & Filsafat Komunikasi



               perhatian  ini  mengobservasi  segala  informasi  dalam  satu  waktu

               yang menjadi fokus kita dengan mengabaikan hal lain yang tidak
               terkait. Ketika kita bercakap-cakap dengan orang lain pada suatu

               tempat  yang  ramai,  kita  tetap  bisa  fokus    untuk  bercakap-cakap
               dengan orang tersebut. Menurut Donald Broadbent, hal ini terjadi

               disebabkan  sistem  syaraf  yang  berfungsi  sebagai  saluran

               komunikasi  tunggal,  bekerja  pada  batas  tertentu  (kapasitasnya
               terbatas). Akan tetapi, fenomena perhatian ini tidak dimaksudkan

               untuk  menjelaskan  komunikasi.  Ini  hanyalah  sebuah  penjelasan
               mengenai bagaimana kemampuan kita berkomunikasi untuk dapat

               memahami mekanisme internal dari prose filter informasi yang kita

               terima dari lingkungan.
                       Poin  utamanya  adalah  bahwa  segala  sesuatu  mengenai

               persepsi dan perhatian berlangsung di dalam kepala manusia, di
               tempat yang sama yang disebutkan oleh para mahasiswa Radford

               di  mana  realitas  dari  komunikasi  itu  berlokasi.  Hubungan  antara
               bahasa  dan  pikiran  dideskripsikan  oleh  John  Dewey  sebagai

               manifestasi dari fungsi otak. Bahwa, otak “melakukan” sesuatu dan

               terjadilah  komunikasi.  Pandangan  komunikasi  ini  sejalan  dengan
               peran dari alam ketidakasaran kita dan juga sifat legitimasi imiah

               dari psikologi empiris.
                       Kebenaran  komunikasi  tidak  terletak  pada  pesan  ataupun

               perilaku,  tetapi  pada  dorongan  tertentu  dari  fisik  maupun  mental
               pada individu. Komunikasi hanya bertindak sebagai saluran untuk

               menggerakkan  ide-ide  independen  yang  dihasilkan  dari  proses

               mental  yang  objektif.  Kemampuan  manusia  untuk  berpikir,





                                                                                   122
   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139