Page 49 - E-MODUL EFK_Neat
P. 49
E-Modul
Etika & Filsafat Komunikasi
yang dikemas dengan teknik imagology yang cerdas melalui
manipulasi computer graphic, kini dapat tampil sebagai kebenaran
yang meyakinkan.
Karenanya, kebenaran dalam media massa menjadi hal
krusial karena kebenaran versi media kadang kala berbeda dengan
kebenaran versi masyarakat. Hal ini karena aplikasi kebenaran
dalam media dipengaruhi oleh lingkungan yang melingkupi media,
seperti pemilik modal dan pengiklan.
Namun demikian, dalam jurnalistik sendiri terdapat standar
minimum sebagai konsep dari kebenaran dalam me-report
kebenaran. Pertama, report harus akurat, dengan cara melakukan
verifikasi fakta sehingga diperoleh bukti yang valid. Jika ada yang
meragukan, maka audiensi harus diberi tahu bahwa informasi yang
disampaikan belum didukung oleh bukti yang bisa divalidasi.
Bahkan Ketika reporter tidak mengetahui apakah materi yang
disampaikan oleh seorang ahli itu benar atau salah, maka tetap
enjadi kewajiban reporter untuk menyampaiakn kebenaran kepada
masyarakat, paling tidak dengan memilih narasumber dengan
track-record yang dipercaya.
Kedua, untuk mendukung kebenaran dalam media, seorang
jurnalis perlu melakukan upaya pencerdasan dengan cara
mendorong pemahaman audiensi. Pemahaman audiensi kadang
kala dibatasi oleh waktu dan space yang diberikan terhadap suatu
liputan. Dengan demikian, maka suatu laporan mesti berisi
sejumlah informasi yang memberikan pemahaman bagi audiensi.
Dengan demikian, seorang jurnalis seharusnya bisa memosisikan
diri antara membuka semua hal atau sama sekali tidak me-report
37