Page 47 - E-MODUL EFK_Neat
P. 47
E-Modul
Etika & Filsafat Komunikasi
dan zaman tertentu. Jadi, kebenaran terkait pada manusia,
harus pula pencakup semua golongan manusia, apapun
etnisnya dan kapan pun zamannya. Dengan demikian,
kebenaran kefilsafatan lebih cenderung bersifat universal.
2. Objek formal, kebenaran ilmu pengetahuan filsafat itu bersifat
metafisika, yakni meliputi ruang lingkup mulai dari konkret-
khusus sampai kepada yang abstrak-universal. Contohnya
adalah macam-macam segitiga yang sebenarnya memiliki sifat
yang sama, yaitu tiga garis yang saling berpotongan sehingga
membentuk tiga sudut yang kesemuanya berjumlah 180 derajat.
Itulah acuan kebenaran filsafat yang abstrak-metafisika. Hal ini
pun berlaku bagi fenomena manusia yang pluralistis.
Bagaimanapun manusia itu beraneka ragam yang kesemuanya
memiliki ciri-ciri khas.
3. Metode, kefilsafatan terarah pada pencapaian pengetahuan
esensial atas setiap hal dan pengetahuan eksistensial dari pada
segala sesuatu dalam keterikatan yang utuh (kesatuan).
4. Sistem, kebenaran bersifat dialektis, yakni senantiasa terarah
kepada keterbukaan bagi masuknya ide-ide baru dan
pengetahuan-pengetahuan baru yang semakinmemperjelas
kebenaran.
D. Dikotomi kebenaran dalam komunikasi
Menurut Yasraf Amir Piliang (1999), jaringan komunikasi
yang berskala global telah menggiring ke arah proses komunikasi
dan arus informasi yang berlangsung cepat dan padat. Peningkatan
tempo kehidupan di dalam skema globalisasi informasi telah
35