Page 48 - E-MODUL EFK_Neat
P. 48
E-Modul
Etika & Filsafat Komunikasi
menciptakan kebergantungan tinggi pada berbagai teknologi
informasi dan komunikasi yang kecepatannya bertumbuh secara
eksponensial (semakin cepat, padat, mini) telah mengondisikan
pola komunikasi yang juga semakin cepat, ringkas, instan, dan
padat.
Dalam dorongan kecepatan yang tak kuasa dikendalikan,
komunikasi dan informasi menjadi sebuah terror, yang
menghasilkan kecemasan dan kondisi panik: kecepatan pergantian
citra televisi yang tak sanggup dicerna; serbuan pesan-pesan e-
mail, blog, atau spam Internet yang tak mampu dimaknai:
kecepatan pergantuan perangkat lunak yang tak mampu diikuti;
gelombang pergantian gaya dan gaya hidup yang menjadikan
orang selalu merasa kurang dan ketinggalan zaman.
Menuju Teori Disinformasi
Media komunikasi di abad informasi-digital berkembang ke
arah sebuah titik, yang di dalamnya terjadi pelencengan fungsi
komunikasi, kesimpangsiuran tanda, pengaburan makna,
pendistorsian realitas, dan penisbian kebenaran. Komunikasi tak
lagi punya tujuan pasti; informasi tak lagi punya makna jelas.
Informasi berkembang ke arah sifat superlative, yang diproduksi
dalam porsi berlebihan.
Realitas komunikasi menciptakan pola kondisi kemustahilan
interpretasi karena apa yang ditampilkan debagai sebuah
kebenaran (truth) boleh jadi tak lebih dari sebuah kebohongan
(misalnya, citra teroris). Kini tak ada lagi batas pasti antara
kebenaran dan kepalsuan. Orang dihadapkan pada kesulitan besar
dalam memisahkan antara kebenaran dan kepalsuan. Kepalsuan
36