Page 26 - modul
P. 26
• Pencernaan lemak
Lipase lambung (disekresi oleh sel utama)
menghidrolisis lemak susu menjadi asam lemak dan gliserol,
tetapi aktivitasnya terbatas dalam kadar pH rendah.
• Pencernaan karbohidrat
Enzim amilase dalam saliva yang terbawa Bersama
bolus akan tetap bekerja dalam lambung. Lambung tidak
memproduksi enzim pencerna karbohidrat.
5. Usus Halus (Intestinum)
Usus halus (intestinum) merupakan tempat terjadinya penyerapan
sari makanan dari tempat terjadinya proses pencernaan yang paling
panjang. Usus halus terdiri dari Usus dua belas jari (deudenum), Usus
kosong (jejenum), Usus penyerapan (ileum).
a. Usus dua belas jari (duodenum)
Usus dua belas jari bermuara pada saluran getah pankreas
(duktus pankreatikus) dan empedu (duktus koledukus). Empedu
(biliribum) dihasilkan oleh hati. Empedu mempunyai peranan
dalam membantu pencernaan lemak dan mengemulsi lemak serta
memberi warna kuning pada feses. Pankreas menghasilkan
enzim yang membantu pencernaan, yaitu lipase dan enterokinase
yang berperan dalam menghidrolisis protein, lemak, dan
karbohidrat.
Duodenum memiliki panjang kurang lebih 1/3 meter. Dinding
duodenum lebih tebal disbanding yang lain. Dinding bagian
dalam memiliki lapisan mukosa yang banyak mengandung
kelenjar-kelenjar bunner yang mensekresikan getah intestinum.
b. Usus kosong (jejunum)
Jejunum memiliki panjang sekitar 2-3 meter.
Permukaannya lebih lebar, dindingnya lebih tebal, serta lebih
banyak mengandung pembuluh darah. Di dalam jejunum
makanan mengalami proses pencernaan secara kimiawi yang
dibantu oleh enzim-enzim pencernaan yang dihasilkan oleh usus
halus. Enzim-enzim tersebut adalah:
• Laktase, enzim yang mengubah laktosa menjadi glukosa
• Dipeptidase, mengubah pepton menjadi asam amino
• Enterokinase, mengaktifkan tripsinogen
18