Page 28 - modul
P. 28
d. Absopsi air, elektrolit dan vitamin.
- Air diabsopsi secara pasif melalui osmolisis.
- Vitamin larut air (C dan B) diabsopsi melalaui difusi
- Vitamin larut lemak (A, D, E, K) diabsopsi Bersama lemak
- Absopsi kalsium sesuai asupan makanan dan kebutuhan
tubuh yang diatur oleh hormon paratiroid dan vitamin D,
zat besi terikat oleh globulin.
6. Usus Besar
Gambar 9. Usus Besar
Sumber: pembelajaranmu.com
Usus besar tidak memiliki jonjot usus (vili), tetapi memiliki daya
renggang yang cukup besar. Makanan yang tidak di cerna di usus halus,
misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar
menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli.
Bakteri ini membantu dalam proses pembususkan sisa makanan
menjadi feses. Selain membususkan sisa makanan, bakteri E. Coli juga
menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses
pembususkan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak
mengandung air.
Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap
kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi
penting dari usus besar. Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu
mulai dari usus buntu (apendiks), bagian medatar, bagian menurun, dan
berakhir pada anus. Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat
20