Page 138 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 138

pada Mama. Kata Papa, yang penting Mama harus                                  kadang menyebalkan, mereka tetaplah teman terbaikku
             menemanimu ke acara pelepasan hari ini,” sahut Mama                            selama aku berusaha menyesuaikan diri di sini.
             sambil memberikan handuk padaku.
                                                                                                Itu Gendhis! Gendhis nampak manis dengan kain
                 Sembari mengguyur tubuhku dengan air yang luar                             batik kawung yang digunakannya. Kemarin Gendhis
             biasa dingin, aku berpikir keras. Kejadian luar biasa? Apa,                    bilang, Simbah punya beberapa koleksi kain batik.
             ya? Semoga tidak terjadi sesuatu yang buruk. Apalagi                           Salah satunya batik kawung berwarna kecokelatan
             kalau sampai ada PHK. Duh, jangan sampai itu terjadi.                          itu. Dari Simbah, Gendhis tahu bahwa batik kawung
             Perusahaan tempat Papa bekerja memiliki banyak                                 melambangkan pengendalian diri yang sempurna dan
             staf. Kalau mereka diPHK, kasihan sekali keluarganya.                          membiarkan segala yang terjadi sesuai kehendak alam.
             Termasuk aku dan Mama.
                                                                                                “Aku memilih kain ini, Ben. Kain ini mengingatkanku
                 Usai mandi, aku segera bersiap diri. Mama sudah                            akan ucapan mamamu. Aku tak bisa mengendalikan orang
             siap dan terlihat cantik dengan gaun batik besurek yang                        atau kejadian di sekitarku. Aku harus mengendalikan
             dipakainya. Batik besurek  adalah batik khas Bengkulu.                         diriku sendiri, dan menerima apa yang Tuhan berikan
             Motifnya berbeda dengan batik pada umumnya. Besurek                            padaku,” ujar Gendhis kemarin.
             artinya bersurat, dan itu menunjuk pada motif kain yang                            Aku senang melihat perubahan sikap Gendhis ini.
             berupa  kaligrai  Arab.  Terkadang,  motif  kaligrai  itu
                                                                                            Gendhis bilang kini dia tak benci lagi pada bapaknya.
             dikombinasikan dengan motif bunga rafflesia sebagai
                                                                                            Dia hanya bisa berdoa agar Tuhan mengubah bapaknya
             bunga kebanggaan kami.
                                                                                            menjadi bapak yang lebih baik dan peduli pada anak-
                 Mama membantuku memasang dasi agar rapi.                                   anaknya.
             “Tampan sekali anak Mama. Tak teraso kau dah bujang,
                                                                                                Aku mengaminkan doa Gendhis. Ya, sia-sia saja
             Nak,” Mama memandangiku dengan bangga. Kata Mama,
                                                                                            menghabiskan waktu untuk menyimpan kebencian.
             aku sudah banyak berubah. Tidak lagi rewel dan suka
             mengeluh. Aku juga bertanggung jawab dan tidak manja.                              Itu Wira! Wira tampan sekali mengenakan jas warna
             Itu kata Mama, semoga saja memang benar begitu.                                biru gelap. Rambutnya disisir rapi dan licin, selicin
                                                                                            sepatunya yang hitam mengilat.
                 Setiba di sekolah, suasana sudah ramai sekali. Aku
             mencari-  Wir    Gendhis  Ak                                                       “Gendhis,  Wira!”  teriakku  sambil  menyeruak
             kenang-kenangan pada mereka sebelum kami berpisah.                             kerumunan. Mereka berdua menyambutku dengan
             Mereka berdua adalah sahabatku selama di Yogya. Meski                          senyuman lebar. Dengan cepat kurogoh kantung jasku
                                                                                            dan mengeluarkan dua buah bungkusan mungil berisi





             130      Misteri Drumben Tengah Malam                                                                    Bab 17 Hari Pelepasan  131
   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143