Page 140 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 140

dompet kecil yang terbuat dari kulit kayu lantung. Itu                             “Meski kalian berpisah, tetapi ingatlah bahwa kalian
             cendera mata khas Bengkulu.                                                    sudah tiga tahun bersama-sama. Tetap saling sayang,
                                                                                            saling membantu, ya?” pinta Bu Anies.
                 “Apa ini?” tanya Gendhis dengan mata membulat.
                 Wira juga memandangku dengan tatapan bertanya-                                 Kami semua mengangguk, termasuk aku yang dua
                                                                                            tahun bersama mereka. Kami pun lalu saling bersalaman,
             tanya.
                                                                                            saling meminta maaf.
                 Aku   tersenyum   dan  mempersilakan    mereka
                                                                                                Sebelum pulang, Gendhis menemui Mama. Beberapa
             membuka bungkusan itu. “Itu kenang-kenangan untuk
                                                                                            hari yang lalu Mama menawarkan bantuan pada Gendhis
             kalian. Jangan lupakan aku, yo! Terima kasih sudah
               t  y    untukku,  ak  meny  Wir                                              untuk mendaftar ke sekolah kejar paket C agar Gendhis
                                                                                            tetap bisa sekolah sembari menjaga Simbah dan Ndaru.
             dan Gendhis.
                                                                                            Kejar Paket C hanya meminta siswa untuk hadir seminggu
                 Wira menatapku dengan mata berkaca-kaca. Gendhis                           dua atau tiga kali. Waktunya pun biasanya di sore hari.
             juga. Kok mereka malah sedih, sih? Harusnya kan senang                         Kata  Gendhis,  Wira  sudah  berjanji  akan  membantunya
             mendapat hadiah dariku. Tiba-tiba … bruk!                                      menjaga Simbah dan Ndaru jika Gendhis harus sekolah.
                 Wira memelukku erat sembari terisak pelan. “Kowe                           Hatiku lega, Gendhis tidak putus sekolah.
             aja lali karo  aku dan Gendhis. Kalau liburan, dolan  ke                           “Semangat, Ndhis!” ujarku sambil mengacungkan
             Yogya. Kamu sudah seperti saudara kami. Nanti kita main                        jempol.
             ke Parangtritis lagi, tapi aja pake baju ijo,” Wira berusaha
             bercanda menutupi sedihnya.
                 Aku mengangguk dan memeluk erat Wira. Dari balik
             punggung Wira, aku melempar senyum pada Gendhis.

                 Acara pelepasan hari itu berlangsung dengan lancar.
             Bu Anies melepas kami dengan pesan bahwa kami harus
             menjaga nama baik sekolah kami. Kami semua terpencar
             di berbagai sekolah. Ada yang berencana masuk ke SMA
             negeri, ada yang swasta. Ada pula yang memilih SMK dan
             MA.








             132      Misteri Drumben Tengah Malam                                                                    Bab 17 Hari Pelepasan  133
   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145