Page 142 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 142
Bab 18
Berita Mengejutkan
Pagi-pagi, Ryan sudah meneleponku. Dia tak sabar
menanti kapan aku tiba di Bengkulu. “Kau sudah beli
tiket, kan? Kabari jadwalnyo. Ambo nanti jemput kau
di Fatmawati,” celotehnya. Ryan juga bilang bahwa
urusan seragamku di Bengkulu sudah beres. Ryan sudah
mengambil seragam untukku setelah Mama mentransfer
pembayaran.
“Kau harus cepek pulang. Cepatlah, nanti kau idak
dapat tukang jahit untuk seragam kau. Kita hanya diberi
kain. Idak lucu jika kau sekolah nanti hanya berbalut
kain yang dililit. Nanti kalau kainnya lepas, berabe!” Ryan
tergelak.
Mau tak mau aku juga ikut tergelak. Benar juga, ya.
Biasanya penjahit akan panen di musim tahun ajaran baru
seperti sekarang ini. Hmm, tetapi Papa belum membeli
tiket. Kata Papa, masih banyak urusan yang harus
dikerjakannya di kantor. Bahkan, lagi-lagi orang kantor
k Yogya W P akhir jug
terlihat kusut dan tegang.
“Mengapa bukan Mama saja yang memesan? Kan
tiketnya bisa dibeli online,” tanyaku heran. Biasanya
Mama akan membantu jika Papa kerepotan mencari tiket.
Mama tak menjawab. Papa juga diam saja. Mereka seperti
menyembunyikan sesuatu.
134 Bab 18 Berita Mengejutkan 135