Page 13 - BAB 4.
P. 13

Kelemahan dari wawancara adalah:
                                   1)  Pada wawancara bebas, evaluator menghadapi kesulitan-kesulitan
                                      dalam  menarik  kesimpulan,  terutama  apabila  jawaban  mereka
                                      beraneka ragam.
                                   2)  Daya  ingat  manusia  terbatas  oleh  ruang  dan  waktu,  sehingga
                                      perlu dicatat seketika hasil wawancara tersebut.
                                   3)  Mencatat  hasil  wawancara  bebas  jauh  lebih  sulit  sehingga
                                      pewawancara harus terampil mencatat pokok-pokok jawaban yang
                                      diberikan oleh orang yang di interview.

                               d.  Pemeriksaan dokumen (Documentary Analysis)
                                    Evaluasi  mengenai  kemajuan,  perkembangan  atau  keberhasilan
                                belajar  peserta  didik  tampa  menguji  (teknik  non  tes)  dapat  dilakukan
                                juga  dengan  cara  melakukan  pemeriksaan  dokumen  yang  memuat
                                informasi  mengenai  riwayat  hidup  (auto  biografi),  seperti  kapan  dan
                                dimana  peserta  didik  dilahirkan,  agama  yang  dianut,  kedudukan  anak
                                dalam keluarga (anak kandung/ anak angkat/ anak tiri /anak yatim/ anak
                                sulung/  anak  bungsu,  sejak  kapan  diterima  sebagai  siswa,  dimana
                                sekolah  asalnya,  apakah  ia  pernah  tinggal  kelas,  apakah  ia  pernah
                                meraih  kejuaraan  sebagai  siswa  berprestasi  di  sekolahnya,  apakah  ia
                                memiliki  keterampilan  khas  dan  pernah  meraih  atau  mendapatkan
                                penghargaan  karena  keterampilan  yang  dimilikinya  itu,  apakah  yang
                                bersangkutan  pernah  menderita  penyakit  serius,  jenis  penyakit  serius
                                yang  pernah  diderita,  berapa  lama  dirawat  dirumah  sakit,  dan
                                sebagainya.  Dokumentasi-dokumentasi  seperti  dijelaskan  diatas  dapat
                                direkam melalui sebuah dokumen berbentuk formulir atau blangko isian,
                                yang harus diisi pada saat peserta didik untuk pertama kalinya diterima
                                sebagai siswa di sekolah yang bersangkutan (Anas Sudijono, 2006).

                           2.  Skala yang dipakai dalam penilaian non-tes
                              Adapun skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, antara lain:
                              a.  Skala Likert
                                  Skala ini disusun dalam bentuk suatu pernyataan dan diikuti oleh lima
                                  respon yang menunjukkan tingkatan. Misalnya, seperti dibawah ini:
                                  SS    = sangat setuju
                                  S      = setuju
                                  TB    = tidak berpendapat
                                  TS    = tidak setuju
                                  STS  = sangat tidak setuju
                              b.  Skala pilihan ganda
                                  Skala  ini  bentuknya  seperti  soal  bentuk  pilihan  ganda,  yaitu  suatu
                                  pernyataan yang diikuti oleh sejumlah alternatif pendapat.
                                  Contoh:
                                  Dalam suatu upacara bendera:
                                  a.  Setiap peserta harus dengan khidmat mengikuti jalannya upacara
                                     tampa kecuali.




                                                                                                      8
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18