Page 49 - qowaid
P. 49

QAWA’ID FIQHIYYAH



                         yang hijrahnya karena mencari dunia  atau karena wanita
                         yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR.
                         Bukhari dan Muslim).
                                          ُ
                                                َّ
                                                                    ً
                                َ
                         َّ
                                                                                َ
                                           َّ
                       ىتح اهْيلَع َت ْ رجأ لَإ هللا َهجو اهب يِغَتْبَت ةَقَفَن َقِفْنُت ْ نل َكَّنإ ِ
                                                       َ َ ِ
                           َ َ
                                        ِ
                                                                َ
                                                            .     َكِتأرْما مَف يف ُلعْجَت ام
                                                                      ِ
                                                                              َ
                                                                                    َ
                         “Sesungguhnya tidaklah kamu menafkahkan sesuatu dengan
                         maksud  mencari  keridhaan  Allah  kecuali  diberi  pahala
                         walaupun  sekedar  sesuap  ke  dalam  mulut  istrimu”  (HR.
                         Bukhari).


                                                                                َ
                                                        َ
                                  َّ
                                                    ُ
                          ْ َ
                         ُهتَبلَغَف لْيللا َنِم يِلصُي موقَي ْ نأ يوْنَي وُهو ُهَشارِف ىَتأ ْ نم
                                ِ
                                                                                    َ
                                                             ِ
                                                                           َ
                                             َ
                                                 َ
                                                                 َ َ
                                                                        َ
                                                           َ
                                                                            َّ
                                                 .ىوَن ام ُهل  َ بِتُك حَبْصأ ىتح ُهاَنْيَع
                                                                   َ
                                                                             َ
                                                    َ
                                                        َ
                         “Barangsiapa  tidur  dan  dia  berniat  akan  shalat  malam,
                         kemudian dia ketiduran sampai shubuh maka ditulis baginya
                         pahala sesuai dengan niatnya”(HR. al-Nasa’i).
                                                           َ َ
                                                          .ُهل ةَّين  َ لَ  ْ نمِل َلِمَع  َ لَ
                                                                      َ
                         "Tidak ada (pahala) bagi perbuatan yang tidak disertai niat”
                         (HR. Anas bin Malik).
                                                                           ْ ُ
                                                       َ
                                                                     ِ
                                                     .ِهِلمَع  ْ نِم  ٌ رْيَخ نِمْؤُملا ةَّيِن
                         “Niat seorang mukmin lebih baik daripada amalnya.” (HR.
                         Thabrani).

                     1. Hadits Tentang Niat dan Segala Sesuatu Yang Berkaitan
                       dengan Niat
                                          ِ
                                                 َ
                                                         َ ِ
                              Hadits   ِتاَّي نلاب ُلامْعلأا امَّنإ diriwayatkan dari orang-
                       orang  yang  dapat  dipercaya  seperti  Sayyidina  Umar  bin
                       Khattab dan Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a.  Maksud hadits
                                                                     30
                       diatas  adalah  syahnya  perbuatan  tergantung  pada  niatnya.
                       Perbuatan  di  sini  adalah  segala  bentuk  kegiatan  yang
                       dilakukan  oleh  anggota  badan  termasuk  berucap,  karena
                       berucap dilakukan oleh mulut, seperti wudhu, atau membaca.
                       Oleh  karena  itu  perbuatan  yang  dilakukan  oleh  hati  bukan
                       termasuk dalam hadits itu.  Sementara niat adalah ungkapan
                                                   31

                   30  Abdullah bin Sulaiman al-Jarhazi, al-Mawahib as-Saniyah, Jilid I, (ttp.: Darul Fikr,
                   tth.), hlm. 113.
                   31  Ibid, hlm. 108.
                                                   38
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54