Page 130 - C:\Users\Acer\Music\MODUL FLIPBOOK DIGITAL\
P. 130
Rangkuman
Pencemaran lingkungan adalah masuknya zat, energi, atau komponen lain ke dalam
lingkungan yang dapat mengubah tatanan alam sehingga menurunkan kualitas lingkungan dan
mengganggu kehidupan makhluk hidup. Pencemaran dapat bersumber dari aktivitas manusia
maupun dari proses alam. Namun, saat ini pencemaran lebih banyak disebabkan oleh aktivitas
manusia, terutama akibat perkembangan industri, transportasi, pertanian intensif, dan gaya
hidup yang menghasilkan banyak limbah.
Pencemaran tidak hanya berdampak lokal, tetapi juga global karena sifatnya dapat
menyebar dan memengaruhi kehidupan di berbagai wilayah. Oleh sebab itu, pencemaran
lingkungan menjadi salah satu isu penting dalam pembangunan berkelanjutan.
Jenis-Jenis Pencemaran
1. Pencemaran Udara
Pencemaran udara terjadi akibat masuknya zat berbahaya ke atmosfer, seperti karbon
monoksida (CO), sulfur dioksida (SO₂), nitrogen oksida (NOx), ozon (O₃), serta partikel debu
halus (PM2.5). Sumber utamanya adalah asap kendaraan bermotor, pembakaran bahan
bakar fosil, limbah industri, dan kebakaran hutan. Dampaknya sangat berbahaya, antara lain
gangguan pernapasan, pemanasan global, hujan asam, serta kerusakan lapisan ozon.
2. Pencemaran Air
Air yang tercemar mengandung bahan kimia berbahaya, logam berat, limbah industri,
pestisida, serta sampah domestik. Sungai, danau, dan laut menjadi tempat penampungan
limbah yang tidak terkelola dengan baik. Akibatnya, kualitas air menurun, ekosistem
perairan rusak, dan masyarakat kesulitan memperoleh air bersih. Penyakit seperti diare,
kolera, dan keracunan logam berat juga muncul akibat pencemaran air.
3. Pencemaran Tanah
Tanah dapat tercemar oleh bahan kimia beracun dari pestisida, pupuk buatan, limbah
rumah tangga, serta aktivitas pertambangan. Kondisi ini mengurangi kesuburan tanah,
membahayakan organisme tanah, serta memengaruhi kualitas tanaman yang tumbuh di
atasnya. Dalam jangka panjang, pencemaran tanah juga dapat merembes ke air tanah dan
memengaruhi kesehatan manusia.
122

