Page 127 - C:\Users\Acer\Music\MODUL FLIPBOOK DIGITAL\
P. 127
pencemaran udara juga merusak keindahan alam, misalnya langit yang menjadi kelabu
akibat kabut asap, sehingga menurunkan kualitas lingkungan dan mengganggu
kehidupan makhluk hidup di sekitarnya.
Tidak hanya itu, polusi udara juga berdampak pada berbagai sarana buatan
manusia. Hujan asam mempercepat proses korosi pada jembatan, bangunan, hingga
monumen bersejarah, sehingga menimbulkan kerugian ekonomi besar. Asap tebal dari
pembakaran hutan atau industri juga menurunkan jarak pandang, yang berbahaya bagi
transportasi darat, laut, maupun udara. Gangguan ini menunjukkan bahwa pencemaran
udara tidak hanya menjadi masalah ekologis, tetapi juga berdampak langsung pada
aktivitas manusia dan perekonomian suatu daerah.
c) Dampak Terhadap Iklim Global
Salah satu dampak terbesar dari pencemaran udara adalah perannya dalam
mempercepat perubahan iklim. Gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO₂), metana
(CH₄), dan ozon di lapisan bawah atmosfer menahan panas bumi sehingga memicu efek
rumah kaca. Akibatnya, suhu rata-rata bumi meningkat dan terjadilah pemanasan
global. Kondisi ini menimbulkan berbagai konsekuensi serius, seperti mencairnya es di
kutub, naiknya permukaan air laut, serta terjadinya cuaca ekstrem yang semakin sering,
mulai dari badai, banjir, hingga kekeringan panjang.
Selain itu, polusi udara juga memengaruhi pola cuaca global. Konsentrasi gas
rumah kaca yang tinggi mengganggu siklus air dan atmosfer, sehingga musim hujan dan
kemarau menjadi tidak menentu. Perubahan ini berdampak besar pada sektor
pertanian, perikanan, hingga ketersediaan air bersih. Jika pencemaran udara tidak
segera dikendalikan, maka perubahan iklim akan semakin parah dan mengancam
keberlangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya di bumi.
5) Cara Mencegah dan Menangani Pencemaran Udara
a) Mengurangi Penggunaan Kendaraan Bermotor
Salah satu penyumbang terbesar pencemaran udara adalah asap kendaraan
bermotor. Kendaraan berbahan bakar bensin dan solar menghasilkan gas karbon
monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), serta partikel debu yang berbahaya jika
terhirup. Oleh karena itu, masyarakat dapat berkontribusi dengan mengurangi
penggunaan kendaraan pribadi dan lebih sering menggunakan transportasi umum,
berjalan kaki, atau bersepeda. Selain mengurangi polusi, langkah ini juga dapat
menekan kemacetan dan konsumsi bahan bakar fosil.
Pemerintah juga bisa mendukung langkah ini dengan memperbaiki sarana
transportasi umum agar lebih nyaman dan terjangkau. Dengan demikian, masyarakat
119

