Page 122 - C:\Users\Acer\Music\MODUL FLIPBOOK DIGITAL\
P. 122
5) Remediasi
Remediasi adalah upaya memperbaiki tanah yang sudah tercemar dengan cara
fisik, kimia, atau biologis. Misalnya, tanah tercemar minyak bisa dibersihkan dengan
cara mengganti lapisan tanah, mencuci tanah dengan larutan tertentu, atau
memisahkan kontaminan dari tanah. Remediasi menjadi pilihan utama untuk
menangani lahan yang sudah rusak parah, terutama di kawasan industri atau bekas
pertambangan.
Meskipun biaya remediasi relatif mahal, langkah ini sangat penting untuk
mengembalikan fungsi tanah. Tanpa remediasi, lahan tercemar akan terus menjadi
sumber bahaya bagi lingkungan sekitar. Beberapa proyek besar di dunia bahkan
menunjukkan bahwa remediasi mampu menghidupkan kembali lahan yang sebelumnya
tidak bisa ditanami menjadi lahan produktif. Dengan kata lain, remediasi adalah
“pengobatan intensif” bagi tanah yang sakit.
6) Bioremediasi
Bioremediasi adalah salah satu bentuk remediasi yang memanfaatkan
mikroorganisme untuk mengurai zat berbahaya di tanah. Mikroba tertentu mampu
memakan dan memecah senyawa pencemar menjadi bentuk yang lebih aman.
Misalnya, bakteri tertentu dapat menguraikan minyak bumi, sementara jamur bisa
membantu memecah pestisida.
Selain mikroba, bioremediasi juga bisa menggunakan tumbuhan dalam proses
yang disebut fitoremediasi. Contohnya, tanaman bunga matahari dan eceng gondok
mampu menyerap logam berat dari tanah tercemar. Metode ini ramah lingkungan,
relatif murah, dan dapat diterapkan di berbagai tempat. Meskipun membutuhkan waktu
lebih lama dibanding metode kimia, bioremediasi memberikan solusi berkelanjutan
karena tanah bisa kembali sehat secara alami.
Mahasiswa diberikan tugas untuk mengekspresikan kepedulian terhadap lingkungan melalui
karya seni kreatif. Setiap mahasiswa diminta memilih salah satu bentuk karya, seperti
membuat poster atau lukisan bertema ―Selamatkan Bumi dari Sampah‖, menulis puisi atau
pantun tentang pentingnya menjaga alam, menciptakan lagu atau jingle singkat mengenai
pengolahan sampah organik menjadi kompos, atau membuat kolase dari bahan daur ulang.
Karya yang dihasilkan harus orisinal, komunikatif, dan mampu menyampaikan pesan moral
tentang bahaya pencemaran serta pentingnya menjaga keberlanjutan hidup organisme. Semua
karya dikumpulkan dalam bentuk portofolio dengan penjelasan singkat mengenai makna dan
pesan yang ingin disampaikan melalui karya tersebut.
114

