Page 120 - C:\Users\Acer\Music\MODUL FLIPBOOK DIGITAL\
P. 120
pencemaran tanah tidak hanya mengganggu kehidupan sehari-hari, tetapi juga ikut
mempercepat laju perubahan iklim global.
c. Cara Mencegah dan Menanggulangi Pencemaran Tanah
1) Pengolahan Sampah Organik Menjadi Kompos
Sampah organik seperti sisa makanan, dedaunan, atau kotoran ternak sebenarnya
bukan masalah jika dikelola dengan benar. Justru, sampah organik bisa diubah menjadi
kompos yang bermanfaat untuk menyuburkan tanah. Proses pengomposan
memungkinkan bahan organik diurai oleh mikroorganisme, sehingga berubah menjadi
pupuk alami. Dengan cara ini, bukan hanya sampah berkurang, tetapi tanah juga
mendapatkan tambahan nutrisi.
Di tingkat rumah tangga, membuat kompos bisa dilakukan dengan sederhana,
misalnya melalui metode takakura atau lubang biopori. Sementara di skala besar,
pemerintah dan masyarakat bisa membangun tempat pengolahan sampah organik
terpadu. Jika pengolahan kompos diterapkan secara luas, maka pencemaran tanah
akibat penumpukan sampah organik bisa ditekan, sekaligus mendukung pertanian
ramah lingkungan.
Mahasiswa diminta untuk melaksanakan proyek sederhana berupa pengolahan sampah organik
menjadi kompos dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah diperoleh di lingkungan
sekitar, seperti sisa sayuran, daun kering, kulit buah, atau limbah dapur lainnya. Setiap
kelompok harus memisahkan sampah organik dari sampah anorganik, kemudian mengolahnya
menggunakan metode yang dipilih, misalnya komposter ember, lubang tanah, atau kotak kompos.
Selama proses pengomposan, mahasiswa diwajibkan memperhatikan faktor penting seperti
kelembaban, aerasi, dan suhu agar dekomposisi berjalan optimal. Proses pembuatan kompos
harus didokumentasikan dalam bentuk catatan mingguan mengenai perubahan warna, bau,
tekstur, dan suhu bahan. Setelah kompos terbentuk (3–4 minggu), mahasiswa mengevaluasi
kualitas kompos yang dihasilkan serta menuliskan laporan lengkap yang mencakup pendahuluan,
alat dan bahan, langkah kerja, hasil dan pembahasan, dokumentasi, serta kesimpulan mengenai
manfaat kompos bagi lingkungan dan pertanian berkelanjutan.
2) Pengelolaan Sampah Anorganik yang Tidak Dapat Terurai
Berbeda dengan sampah organik, sampah anorganik seperti plastik, kaca, dan
logam sangat sulit terurai di tanah. Jika dibuang sembarangan, sampah ini bisa bertahan
ratusan tahun dan merusak struktur tanah. Oleh karena itu, langkah terbaik adalah
mengelola sampah anorganik melalui daur ulang atau reuse. Misalnya, plastik bisa
112

