Page 130 - 4. 2023_Buku Pendidikan Anti Bullying_Rini Yudiati_compressed
P. 130
Di sini, peran fasilitator menjadi kunci dalam sesi
pelatihan. Fasilitator bisa berasal dari guru di sekolah ataupun
pembina ekstrakurikuler. Namun, fasilitator haruslah sosok
yang dekat dan dapat dipercaya oleh para agen perubahan.
4. Kampanye Antiperundungan
Setelah para agen perubahan diberi pelatihan mengenai
perundungan, satuan pendidikan bisa merayakan acara puncak
dengan mengadakan kampanye antiperundungan. Acara ini
wajib diikuti oleh seluruh warga sekolah mulai dari peserta
didik, guru, dan tenaga kependidikan (Novan Ardy, 2012).
Puncak acara dari kampanye ini dapat diselenggarakan dengan
berbagai ide kreatif dari para agen perubahan. Bisa berbentuk
penandatanganan deklarasi anti perundungan, pertunjukan
seni, ataupun ide-ide kreatif lainnya.
5. Evaluasi program
Lakukan survei ulang dan evaluasi usai program Roots
dijalankan. Apakah ada perubahan pada tingkat kasus
perundungan atau tidak. Jika program berhasil, maka kasus
perundungan akan turun. Namun, apabila ternyata semakin
banyak yang melaporkan kasus perundungan bisa juga berarti
telah banyak warga sekolah yang semakin peduli dengan
masalah perundungan di lingkungannya (Keysinaya, 2022).
Dari kesemua program yang diajukan di atas, terdapat beberapa
manfaat yang diperoleh dari program ini antara lain:
1. Mencegah Terjadinya Bullying
Program ini membantu mengidentifikasi faktor-faktor risiko dan
memberikan strategi pencegahan yang efektif. Dengan demikian,
program ini dapat mengurangi frekuensi dan keparahan kasus
bullying di sekolah.
2. Meningkatkan Kesadaran
Program ini meningkatkan kesadaran siswa, guru, dan orang
tua tentang konsep bullying, termasuk jenis-jenis bullying,
Pendidikan Anti Bullying 121