Page 59 - 4. 2023_Buku Pendidikan Anti Bullying_Rini Yudiati_compressed
P. 59
Kondisi yang diharapkan dapat tercapai ketika terdapat kasih
sayang dan pendampingan yang diberikan kepada para siswa. Untuk
memungkinkan setiap siswa dapat mengemban tanggung jawab,
diperlukan kesempatan yang sebesar-besarnya agar mereka dapat
tumbuh dan berkembang sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki.
Sebagai agen yang bertanggung jawab dalam melaksanakan
proses pendidikan, sekolah perlu menerapkan budaya yang ramah guna
mencapai tujuan pendidikan. Keberadaan berbagai berita mengenai
perilaku bullying di berbagai tingkatan sekolah, mulai dari SD hingga
SMA, tentu menjadi keprihatinan bagi kita semua. Oleh karena itu,
penting untuk mengembangkan konsep sekolah yang ramah anak.
Program ini bertujuan untuk melindungi para siswa sebagai peserta
didik dengan mengedepankan hak-hak anak, seperti hak hidup, hak
tumbuh dan berkembang, hak perlindungan, dan hak atas pendidikan.
Sekolah ramah anak adalah sebuah lembaga pendidikan formal,
non-formal, dan informal yang memiliki lingkungan aman, bersih, dan
sehat. Lembaga ini juga memiliki kepedulian terhadap lingkungan
hidup dan mampu menjamin, memenuhi, serta menghargai hak-hak
anak, melindungi mereka dari kekerasan, diskriminasi, dan perlakuan
yang tidak tepat. Selain itu, sekolah ini juga mendukung partisipasi aktif
anak-anak, terutama dalam hal perencanaan, kebijakan, pembelajaran,
pengawasan, dan mekanisme pengaduan terkait pemenuhan hak dan
perlindungan anak di dunia pendidikan.
Dalam situasi ini, guru memiliki tanggung jawab utama untuk
menciptakan lingkungan sekolah yang bersahabat bagi anak-anak.
Tujuannya adalah agar sekolah menjadi tempat yang aman bagi
siswa saat mereka belajar, bermain, dan berinteraksi dengan siswa
lain, tanpa adanya kekhawatiran, kegelisahan, atau rasa takut dalam
berekspresi. Mengingat siswa menghabiskan sekitar tujuh jam sehari
di sekolah, penting bagi kita untuk menjadikan sekolah sebagai
lingkungan yang ramah bagi mereka. Siswa-siswi kita memiliki ciri
khas yang gemar bermain, selalu ingin tahu, ingin diperhatikan, polos,
senang mendapatkan pujian, rajin, dan kreatif. Oleh karena itu, dalam
memberikan pembelajaran kepada siswa, seorang guru harus terlebih
dahulu memahami karakteristik individu dari setiap siswa.
50 Pendidikan Anti Bullying