Page 134 - THAGA 2024
P. 134

modusku. Fix dia bukan anak polos. Minimal lawanku ini punya
           pengalaman atau bentengnya memang kuat.
               “Kakak paham, kan, kalo di dunia ini cowo hanya ada dua
           tipe, kalo gak cowo bego, ya .... cowo brengsek. Dan sebaik-
           baik cowo itu di otaknya punya naluri dan bibit brengsek.”
               Ah,  pernyataannya  itu  menggagalkan  rencanaku  untuk
           ajak dia istirahat. Sebenarnya modusku nanti sederhana saja,
           bilang kalau raga ini terlalu lelah dan bahaya di jalan jika harus
           balik pulang. Setelah itu, aku akan ajak Rina istirahat. Terserah
           apakah itu mau tidur satu kamar, atau tidur sendiri-sendiri di
           kamar terpisah. Namun, bila sama-sama tidur dalam satu kamar
           ya tidak apa-apa, untuk menghemat budget wong cuman buat
           istirahat sebentar saja, kok. Atau pake alasan kamar lagi penuh
           tinggal satu yang layak dan pasti di tempat lain juga sama-sama
           penuh. Lagian namanya orang tidur emang bisa ngapain? Nah,
           setelah  deal  masuk  kamar  baru  ketauan  alasan  sebenarnya
           ngajak  nginap  bareng,  abis  ngobrol-ngobrol  Rinanya  gelisah
           tidak bisa tidur, aku pun demikian karena melihatnya gelisah.
           Jadi  sama,  tidak  tidur-tidur  berdua.  Setelah  itu,  kalian  pasti
           akan mengatakan, yakin kami nggak ngapa-ngapain?
               Mendadak kepala Rina direbahkan pada head rest. “Kak
           Rina pusing banget. Kayaknya vertigo Rina kambuh.” Jemarinya
           memegang dahi dengan wajah kesakitan.
               Aku spontan memacu laju kendaraan, beruntung tak jauh
           dari Vila Anggrek Bulan. Kini kendaraanku berhenti di pinggir
           jalan  depan  Vila  bertuliskan  Anggrek  Bulan  yang  berfasad
           rustik.  Di  pelatarannya  banyak  berjejer  motor  dengan  plat
           nomor kendaraan luar Kota Batu. Itu pertanda di dalam banyak
           tamu dari jauh yang hendak menginap.
               Aku  kembali  fokus  pada  Rina,  dengan  cekatan  segera
           membuka  laci  dashboard  kendaraan,  lalu  menarik  kotak

          126 THAGA
                  GALGARA
   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139