Page 159 - THAGA 2024
P. 159
Biar Rina siapkan piyama, pake punya Rina saja.”
“Aku di sofa saja, Rin. Boleh aku langsung istirahat saja?
Udah berat mataku. Oiya, malam ini selain aku, kamu ada tamu
lain gak? Kalo ada bangunin ya, biar aku move. Sekalian dong
kalo nanti kamu ada perlu ke basement aku nitip ambilin kaos
sama HP di limob. HP di konsol tengah. Kaos di koper bagasi.”
“Iya boleh, Kak. Terimakasih, ya, masih mau nerima Rina
meski banyak kekurangan dan salah. Rina janji bakal setia
sampai akhir sama Kak Gal. Selamat istirahat.” Kedua bola
matanya lekat-lekat memandangku, bibirnya mengecup pipiku.
“Sambil request musik, dong, Rin, rapuh Tri Suaka.
Kayaknya bakal cocok buat kita.”
“Boleh .... Hey google putar musik Rapuh, Tri Suaka! “
perintah Rina pada mesin pintar.
“Putar musik Rapuh Tri Suaka,” balas google assistant
dengan suara wanita.
Senandungnya mengantar kami bermimpi. Meski ‘ku
rapuh dalam langkah. Kadang tak setia kepada-Mu. Namun
cinta dalam jiwa. Hanyalah pada-Mu. Maafkanlah bila hati. Tak
sempurna mencintai-Mu. Dalam dada kuharap hanya. Diri-Mu
yang bertahta.
“Hey google, matikan lampu!” perintahnya.
“Terimakasih, matikan lampu ,” balas google assistant.
“Yah, sialan lu, Bos, udah tinggal sikat malah ditolak, gagal
nie gua dapet rating bagus malam ini, alamat bintang satu,”
umpat si A’war.
“Terlalu gampang dapetinnya, War, kurang menantang, kita
cari lawan yang lain saja. Tidur dulu War, selamat istirahat.”
“Oke, dah, Bos, gak usah do’a biar gua bisa tetep nemenin
lu.”
THAGA 151
GALGARA