Page 214 - THAGA 2024
P. 214
“Wah mancing jawabannya bisa kayak gitu, ya, Mas Gal.
Dikasih teori dulu baru dapat jawabannya. Luar biasa. Jadi
beneran Mas Gal FAP, ya, forever alone pleasure?” katanya
sembari menepuk-nepuk tangannya dengan muka gemas.
“Tapi sejujurnya aku punya pasangan sih, Nab. Namanya
Ratu Inka. Dia pasangan bayanganku. Di mana aku selalu
bertemu dia saat menjelang tidur atau saat-saat aku lelah. Dia
selalu ada buat aku. Selalu support apa pun yang aku lakukan.”
“Wah jangan-jangan maladaptive daydreaming? Separah
itu, kah, kesepiannya?”
Aku menggeleng, “Paling tidak dia setia, gak pernah nyakiti
aku dan selalu bisa nerima kondisiku, Nab.”
“Yah ... ada-ada saja, Mas Gal ini. Pasti cuman ngarang
dan mau nakutin saya.”
Sepanci bakso dengan kuah panas terhidang di atas meja
kami. Nabila beringsut mendekat ke meja dengan mata yang
nanar dan bibir berdecak.
“Kita makan dulu saja, yuk, Mas Gal. Curhatnya sambil
makan saja biar nyantai. Udah laper ini perut saya,” katanya
seraya menyendok kuah ke dalam mangkok.
Dari arah timur tepat aku duduk menghadap. Mataku
terpancang pada rombongan gadis dengan pakaian serba
gelap yang sedang berjalan memasuki area ini. Ada tiga gadis
kala itu, satu gadis bergaya rambut classic bob warna beige
dengan outfit black top dan black skirt. Gadis kedua bergaya
rambut vanilla swirl warna golden brown dengan outfit black
corset top dan black satin pants. Gadis ketiga bergaya rambut
soft layer warna caramel brown dengan outfit green tank dan
black cargo. Mereka bertiga seperti mau berangkat clubbing
cuman kepagian. Namun, yang membuatku kini gelisah adalah
206 THAGA
GALGARA