Page 211 - THAGA 2024
P. 211

terlihat menjulang tinggi. Sapuan angin sepoi-sepoi yang sejuk
              menyapa kala mataku mengedar ke area bermain, bangunan-
              bangunan cafe ala Eropa vintage yang aestetic dan area piknik
              yang dialasi rumput sintetik. Banyak spot foto dan pemandangan
              270  derajat  kota  Malang  serta  360  derajat  langitnya  terlihat
              indah dari atas sini. Kami langsung melemparkan pantat pada
              beansbag warna kuning dan hijau. Selembar menu langsung
              tersodor ke kami saat baru saja menikmati alunan musik yang
              cukup heboh.
                  “Tempat ini namanya Twilight Zone Roof, Mas Gal. Masuk
              sini gratis asal bawa struk belanjaan minimal lima puluh ribu.
              Tapi  biasanya  gak  bawa  juga  gak  papa  kok  asal  membeli
              makanan di tenant sini minim lima puluh ribu per orang secara
              take away. Oh, iya, kalau hari Kamis ada live jazz nya juga.”
              Senyum mahalnya kembali menyapaku.
                  “Aku kira belanjaanmu udah lebih kalau cuman lima puluh
              ribu,  kan,  Nab?” Aku  menunjuk  kantong  belanja  Nabila  yang
              terdiri dari merek sepatu dan baju terkenal.
                  “Iya, sih, Mas Gal udah habis banyak tadi.” Dia tersenyum
              legit  kembali.  “Mas  Gal  saya  pesen  bakso  lagi.  Di  sini  ada
              bakso Gun Malang, nanti dikasih panci meja kita. Mas Gal mau
              juga?  Snack  sama  minumnya  juga,  Mas  Gal.  Saya  kalo  lagi
              mikir bawaannya laper.”
                  “Ayok, aja! Nunggu tadi lumayan lama, Nab. Siang sampe
              sore, loh. Bikin laper.”
                  “Eh,  Mas  Gal  tanya,  dong.  Mas  Gal  kan  gak  punya
              pasangan?  Kalo  crush  punya  gak? Atau  jangan-jangan  Mas
              Gal kolektor?” tanyanya dengan mata genit.
                  “Kenapa tiba-tiba tanya begitu,, Nab? Iseng amat. Ranah
              pribadi, loh, itu.” jawabku dengan nada ketus yang kubuat-buat.



                                                              THAGA      203
                                                                GALGARA
   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216