Page 218 - THAGA 2024
P. 218
“Kak Gal, ya?” Sesosok gadis menepuk pundakku dari
belakang.
Akupun menelengkan kepala. “Rina? Loh katanya kerja
kelompok? Kok di sini? Segera kulontarkan pertanyaan pura-
pura bodoh. Tangannya segera menyambar tanganku untuk
mengecup punggung tanganku. Jantungku cukup mencelos
dibuatnya.
“Iya tadi abis ngampus langsung ngerjain tugas kelompok,
Kak Gal. Abis itu main ke sini buat nyari makan. Laper soalnya.
Maaf, ya, Rina gak pamit kalo main ke sini. Jadi, pas Kak Gal
WhatsApp Rina itu lagi liatin Rina, ya? Kok gak bilang? Jahat,
ih,” jawabnya menyerocos dengan seberondongan pertanyaan
dan suara lucu khasnya.
“Iya, kayaknya lagi asik foto-foto sih sama temennya. Eh,
mau gabung makan? Abis ini mau ke mana? Oiya, nih, kenalin
temanku namanya Nabila.” Mataku melirik Nabila yang dari tadi
menyimak obrolan kami dengan tatapan berbeda.
“Halo, Kak Nabila. Aku Rina.” Seraya mengulurkan
tangannya sopan.
“Halo juga, Rina. Saya Nabila. Saudaranya Mas Gal, ya?”
sahutnya anggun.
“Ehm. Lebih tepatnya adiknya, kok, Kak Nabila. Kakak lagi
ada kerjaan sama Kak Gal pasti, ya? Yaudah lanjutin dulu. Rina
mau gabung ke temen-temen.” Seulas senyum dilepaskan Rina
kepada Nabila. “Kak Gal, Rina balik dulu, ya. Abis ini lanjut mau
dateng undangan temen ultah. Rina tadi udah makan, kok, di
food court bawah. Ke sini cuman mau update feed IG,” jelasnya
sembari tertawa kecil dengan air muka yang tak terbaca.
Hatiku cukup dibuat lega atas jawaban Rina. Untunglah. “Oh
ke undangan ultah? Kukira mau ke clubbing kok pada cakep.
210 THAGA
GALGARA