Page 281 - THAGA 2024
P. 281
“Kamu inget terakhir saat kita petting kamu bilang apa?”
bisikku di telinganya. “Kamu bilang kalo kamu mau melakukan
hal itu dengan aku, kan? Saat itu semua tinggal selangkah. Kamu
bahkan sudah memejamkan mata untuk menahan sakitnya.”
Aku menelan saliva yang terasa kering. “Aku sayang kamu,
dan bukti dari kasih sayangku adalah menjaga kamu, bukan
merusak kamu. Dan aku berhasil menjaganya. Aku menjaga
kesucianmu dan kesucianku. Aku gak mau berdosa di hadapan
Tuhan. Tapi efek dari itu, aku harus meninggalkan kamu hingga
aku terhentak oleh kata ayahku jika aku meninggalkan kamu
artinya sama saja aku menyakiti kamu, dan menyakiti makhluk
Tuhan sama saja menyakiti Tuhan itu sendiri.”
Pembicaraan kami seperti orang yang sedang berbisik,
tapi bukan berbisik karena tak ingin didengar oleh telinga orang
di sebelah atau depan kami, melainkan kami saling menahan
emosi yang keluar dari perkataan kami.
“Dan kamu berhasil menyakiti aku, Gal. Hingga aku
mencarimu dan mengikuti apa saja yang menjadi kebiasaanmu
termasuk melakukan pesugihan jirsik. Itulah kenapa aku bisa
sekaya ini. Aku sudah melepas kesucianku karena aku merasa
gak ada lagi perasaan di dalam hatiku. Hatiku hampa sejak
kehilangan kamu, Gal.”
“Nas, kamu tau kan aku gak mau berdosa. Kamu tau kan
saat itu aku seorang aktivis keagamaan yang saat ini dilarang
oleh pemerintah. Dulu semua itu menjadi seperti seorang
hipokrit. Di mana Senin sampai Jumat aku adalah seorang
orang yang dialimkan di kampus. Tapi saat Sabtu dan Minggu
tiba, aku seperti seorang pecinta di depanmu. Kamu tau beban
yang aku tanggung, saat aku memilih jalan menuju surga, maka
manisnya neraka harus aku tinggalkan. Dan pada akhirnya
THAGA 273
GALGARA