Page 370 - THAGA 2024
P. 370
kami sudah sama-sama siap maka kami akan anyari nikah dan
melakukan nikah secara negara dan adat. Saya janji, Bu, saya
akan jaga Dek Arum. Sebelum saya menikah secara negara,
saya tidak akan menyentuh Dek Arum. Sebab itu, hari ini
saya datang kemari dan ingin meminta restu kepada Ibu agar
malam ini bisa dinikahkan. Semua suguhan untuk pengulu dan
tetangga sudah kami siapkan. Kami hanya mohon bantuan Ibu
untuk mengabarkan kepada tetangga terdekat dan kerabat. Biar
Dek Arum yang mengabarkan penghulunya, sebab Dek Arum
punya kenalan penghulu dari tempat mengajinya,” karanganku
begitu bebas lepas, dengan bermacam alasan yang seluas
hutan belantara dan sedalam palung samudera. Semoga kami
tak tersesat dan ditenggelamkan oleh alasan yang kami buat
sendiri.
Lama ibu Arum menekuri kalimatku. “Yasudah kalo ini
keinginan dan jalan yang ingin kalian tempuh, Ibu setuju saja.
Sepertinya nak Galang juga sudah matang untuk membimbing
Nak Arum.” Arum segera berhambur duduk bersimpuh di depan
lutut ibunya. Dia cium tangan ibunya seraya mengucapkan
terimakasih atas restu yang diberikan ibunya.
“Sudah bener-bener sandiwara kelas wahid kalo begini
rasanya, kualatgakya ini entaraku,” batinku diiringi jantung yang
berdenyar.
Ibu Arum tak kalah dramatisnya kala pelupuk matanya
mengembun membuat rintik bulir mengalir di pipinya. “Kalo bisa
habis Ashar kalian nyekar dulu ke makam Bapakmu, Rum, biar
Ibu siapkan acara syukurannya nanti.”
“Injih, Buk,” jawab Arum dengan mata memerah sembab.
Aku yang melihat mendadak menggigil. Pernikahan sandiwara
ini bakal mengguncang Arsy Tuhan.
362 THAGA
GALGARA