Page 372 - THAGA 2024
P. 372
seperti mimpi saja. Aku yang anti menikah dan pro childfree
akan melakukan upacara sakral ijab qabul.
“Jadi, rukun nikah itu yang pertama adanya mempelai pria
dan wanita. Kedua, adanya ijab qabul. Ketiga, adanya wali
nikah. Keempat, adanya saksi. Dan kelima, adanya mahar. Ini
wali nikahnya saya wakili ya, dan maharnya sudah disiapkan,
Nak Galang?” tanya pengulu yang langsung aku jawab dengan
menunjukkan seperangkat alat salat serta uang tunai satu juta
rupiah.
“Kemudian untuk syarat syah pernikahan pertama syarat
syah mempelai pria dan wanita yang terdiri dari keduanya
beragama Islam, tidak adanya paksaan untuk melakukan
pernikahan, calon mempelai wanita tidak dalam masa iddah,
tidak sedang melakukan ibadah umroh atau haji, bukan saudara
persusuan. Syarat syah pernikahan yang kedua adalah syarat
syah wali yang mana pernikahan yang dilangsungkan tanpa
adanya seorang wali akan dianggap tidak sah. Seorang wali
nikah haruslah laki-laki beragama Islam, sudah baligh, berakal,
tidak dalam keadaan dipaksa, serta tidak sedang ihram haji.
Dan syarat syah pernikahan yang terakhir adalah syarat syah
ijab qabul yang mana ijab qabul dilakukan di dalam satu majelis.
Artinya, pihak wali dan calon suami harus berada di tempat
yang sama dan mengucapkan ijab qabul dalam waktu yang
tidak berjauhan. Antara ijab dan qabul sebaiknya tidak ada jeda
waktu lama agar wali tidak berubah pikiran dan membatalkan
pernikahan. Ijab qabul harus bisa didengar dengan baik oleh
kedua belah pihak dan minimal dua orang yang ditunjuk menjadi
saksi.” Setelah pengulu selesai menyampaikan kuliahnya acara
sakral itu pun dimulai.
364 THAGA
GALGARA