Page 532 - THAGA 2024
P. 532
“Gak tau, Nab. Kayaknya ada kecelakaan motor,” jawabku
seraya menekan tombol hazard pada kendaraan. Segera
otakku menganalisa kejadian tersebut.
Tiba-tiba suara kaca jendela sebelah kiri terdengar pecah.
“Ahhh, Mas Gal,” jerit Nabila seraya menutup kepalanya dari
serpihan kaca.
Kulihat seorang lelaki dengan pakaian serba hitam dan
wajah ditutup seibo yang hanya menampakkan mata dan
bibirnya menghantamkan kepalan langsung ke wajah Nabila.
Seketika Nabila tak sadarkan diri. Darah segar mengalir dari
hidung Nabila. Tanpa diduga lelaki itu mencekik leher Nabila
dengan kedua tangan yang terbungkus sarung tangan. Tak
sampai semenit, kulihat tubuh Nabila bergetar hebat lalu
melemas.
Aku yakin calon istriku sudah meregang nyawa. Tak ada
lagi jalan buatnya kembali.
Lelaki dengan topeng seibo itu langsung mengambil tas dan
gawai milikku serta milik Nabila. Tatapannya tajam kearahku
lalu mengangguk khidmat. Setelah dia pergi, aku segera
mengambil serpihan kaca dan menorehkan pada tangan kiriku
hingga berdarah. Kepalaku kuantukkan pada kaca jendela
sebelah kanan hingga berdarah. Aku pun merebahkan kepala
pada setir kendaraan seraya menatap tubuh Nabila yang sudah
tak bernyawa dengan tubuh berlumur darah yang terguyur air
hujan.
Hatiku terasa puas dengan keberhasilan settingan dan
eksekusi sempurna dari Kojin kali ini. “Ingat Nab, orang yang
seharusnya kamu waspadai adalah orang yang paling dekat
denganmu,” kataku dalam hati sambil tersenyum ke arah wajah
Nabila yang tampak tersiksa tak berdaya dan tak bernyawa.
524 THAGA
GALGARA