Page 529 - THAGA 2024
P. 529

pertama  dimatikan  untuk  dijual  organnya.  Kedua,  dimatikan
              dengan disiksa menggunakan guna-guna, buat dijadikan tumbal
              pesugihan. Ketiga, dimatikan dengan cara laka-lantas dengan
              sebelumnya dikuras hartanya. Kalo disini, terlalu ramai. Banyak
              cctv. Akan mudah diketahui.
                  Wajahnya menatapku penuh benci, lalu kembali menatap
              timur  jauh  ke  pegunungan  Semeru.  Tangannya  bersedekap
              kedepan dada menghalau sapuan angin.
                  “Yaudah aku nikahin kamu. Tapi kamu beneran mau sama
              aku? Kamu sudah tau, kan pekerjaanku apa? Kamu pernah jadi
              salah satu klienku. Kamu sudah paham risiko punya pasangan
              dengan pekerjaan seperti itu?”
                  “Saya tau Mas Gal jual diri. Saya takut sama bingung saja,
              Mas Gal. Saya gak pernah di kondisi begini.” Kedua telapak
              tangannya menutupi wajah.
                  Aku mendekatinya lalu memeluk pundaknya dengan tangan
              kananku. “Kamu tau gak kalo di kitab Futuhul Ghaib karya Syekh
              Abdul Qadir Al-Jailani kalo jodoh itu ada masanya? Selain itu,
              jodoh itu merupakan cerminan diri. Tau gak kenapa orang baik
              seperti kamu bisa saja berjodoh dengan orang serusak aku?
              Itu karena Tuhan ingin menjadikan kamu penolongku sekaligus
              ujian buatmu. Dan jodoh datang itu saat kamu membutuhkan,
              bukan  saat  kamu  menginginkan.  Tapi  semua  ada  masanya.
              Saat  masa  itu  sudah  habis.  Maka  mau  gak  mau  kita  akan
              berpisah.  Entah  karena  memang  sudah  habis  masanya  atau
              dipisahkan oleh maut. Kamu siap berpisah sama aku saat kamu
              mau menikah denganku?”
                  “Aku bakal berusaha menjadi istri yang baik buat kamu, Mas
              Gal.”  Kepalanya  direbahkan  ke  pundakku.  Matanya  menatap
              wajahku penuh harap. Tanganku tak tinggal diam, kurengkuh



                                                              THAGA      521
                                                                GALGARA
   524   525   526   527   528   529   530   531   532   533   534