Page 543 - THAGA 2024
P. 543

hitam sebetis, sedangkan Ibu mengenakan kebaya ungu pekat
              tanpa motif. Setelah aku mengecup punggung tangan kedua
              tangan orang tuaku. Nastiti turut mencium punggung tanganku.
              Selain mengurus si Seteroberi, dia juga ditatar oleh ibu untuk
              belajar  menjadi  seorang  istri  yang  baik.  Dia  tampak  anggun
              dengan  rambut  panjang  yang  digelung  bagian  bawahnya,
              kulitnya  semakin  alami  terawat  yang  dibalut  dengan  kebaya
              warna kuning bermotif bunga dan jarik warna putih gading motif
              bunga.  Aku  mengizinkannya  tak  mengenakan  cadar  kala  di
              dalam rumah bersama mahramnya.
                  Biasanya jam segini ayah akan mengajak Sasmaya untuk
              caring alias berjemur untuk mendapat sinar matahari pagi yang
              dipercaya sehat. Orang tuaku sangat bahagia akan kehadiran si
              Seteroberi yang membawa energi positif dan menggemaskan.
                  “Buk,  Yah.  Maaf  kula  habis  ini  bakal  pergi  lama.  Ada
              masalah kerjaan yang buat
                  kula harus masuk lagi,” jelasku dengar suara sepelan dan
              setegar mungkin.
                  Ayah dan ibu hanya diam tanpa ekspresi, tak ada wajah
              terkejut kala mendengar penjelasanku tentang masalah yang
              sedang  kuhadapi,  begitu  juga  Nastiti.  Hal  ini  dikarenakan
              mereka pernah merasakan bagaimana rasanya menjadi orang
              tua dan pasangan kala aku masuk bui.
                  Pagi  ini,  pancaran  kebahagiaan  mereka  mendadak
              terenggut.  Nyala  sinar  ceria  di  kedua  manik  mata  mereka
              pun turut padam. Nastiti yang pernah mendulang sepi karena
              kepergianku  kini  tampak  mulai  membutakan  mata  dan
              menulikan telinga.
                  “Sebenarnya masih ada kesempatan buat kabur, aku pasti
              bisa  survive,  jika  ayah  ibu  merestui,”  kataku  menatap  mata



                                                              THAGA      535
                                                                GALGARA
   538   539   540   541   542   543   544   545   546   547   548