Page 546 - THAGA 2024
P. 546
ke kamar. Sasmaya diserahkannya ke Ibu.
Sesampai di kamar. Aku segera menutup pintu. “Nas, apa-
apaan kamu ini? Kok, malah minta aku nikahin. Aku belum siap.
Kamu tau, kan, aku masih suka berpetualang. Kamu juga tau
aku gak pernah mau menikah. Aku sudah janji mau nikahin
kamu kalo udah siap, dan sampai saat ini aku belum pernah
bisa siap,” jelasku dengan nada tinggi.
“Aku cuman mau nurut sama Ibu, Mas. Aku sudah gak
punya siapa-siapa,” jawab Nastiti dengan kepala menunduk
dalam tanpa berani beradu tatap dengan mataku.
Menyebut tentang berbakti kepada orang tua, aku pun luluh.
“Oke, kalo ini demi membahagiakan orang tua. Tapi aku punya
syarat. Aku masih mau senang-senang meski sudah nikah
sama kamu, dan kamu tau kan kalo kamu mau nikah sama aku,
kamu harus siap kalo aku punya istri lagi,” ujarku mendominasi.
“Gak papa, Mas. Aku cuman mau berbakti pada orang
tua. Dan nanti kalau pun kita menikah, aku akan berbakti pada
suami,” ucapnya yang semakin membuatku jengah.
“Yaudah. Tapi kamu pake cadar ya. Aku gak mau ada yang
tau kalo aku sudah menikah. Dan gak ada dokumentasi. Aku
akan bilang ibu kalo mau menikahimu secepatnya,” jawabku
langsung mengecup bibirnya yang tipis tapi penuh.
Tubuh langsingnya kudorong merapat ke dinding kamar.
Nastiti hanya pasrah dan menutup mata. “Kamu tau kan aku
stres banget. Beban yang aku tanggung berat. Kamu tau kan
harus apa? Ayo cepetan,” pintaku memaksa padanya yang
langsung direspon dengan berjongkok di depan tubuhku.
Setelah kain yang menutupi tubuh bagian bawahku
dilolosinya. Selanjutnya dia melakukan pembasahan pada
bagian tubuhku yang paling tak terkendali. Setelahnya Aku
538 THAGA
GALGARA