Page 571 - THAGA 2024
P. 571
“Aku takut kamu pergi. Gak semua orang bijak menyikapi
posisiku. Apalagi kamu tau sendiri gorengan media itu begitu
kejam. Yang benar bisa jadi salah, begitu juga sebaliknya.”
“Sekarang aku semakin tambah susah buat pahami kondisi
ini. Rasanya aku kayak dibohongi. Karena dari awal aku gak
tau, rasanya justru kamu tambah nyakitin. Coba saja dari awal
kamu jujur, Al.”
“Tau gak kenapa sampai sekarang aku masih tetap sendiri?
Karena gak semua orang bisa nerima kondisiku.”
“Kamu sudah coba jujur ke aku dari awal? Belum, kan. Tapi
memang gak gampang Al buat seseorang nerima kondisimu
yang seperti itu.”
“Itulah kenapa aku gak pernah mau cerita tentang masa
laluku, sebab masa laluku sudah berlalu. Tiap orang punya
masa lalu dan dia masih punya masa depan yang putih. Tapi
bagi sebagian orang, mereka gak akan bisa nerima kondisiku.”
“Tapi Al, kamu juga harusnya tau, aku pengalamannya
memang masih belum banyak sepertimu, aku masih harus
banyak belajar tentang hidup ini. Tapi kamu juga jangan
salah, meskipun bagimu aku kayak gitu, meskipun aku masih
belum banyak pengalaman sepertimu, bukan berarti aku bisa
dibohongin dan diperlakukan gak baik. Walaupun kamu gak
kayak gitu, tapi aku juga udah cukup bisa ngerti akan itu Al.”
“Aku gak ada niat bohongin kamu Inka. Tapi aku harus
jelasin semua pelan-pelan. Salah satu caraku dengan
menjelaskan lewat novel. Aku juga sudah cukup umur buat
pahami bagaimana cara menjelaskan ke kamu.”
“Apa kamu udah mempertimbangkan konsekuensi ke
depannya kita gimana, Al? Sebab ini bukan hanya perkara
tentang kita saja, aku punya orang tua yang harus diyakinkan
THAGA 563
GALGARA