Page 190 - Transformasi Media Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di Era Digital
P. 190
Dari rangkaian tersebut dapat ditarik beberapa poin
utama:
a) Integrasi lokal-digital dalam pendidikan guru
terbukti mampu menjadi sarana pembelajaran
yang kontekstual, menarik, serta meningkatkan
kompetensi pedagogik calon guru.
b) Kearifan lokal tidak hanya berfungsi sebagai
materi pelengkap, tetapi menjadi sumber nilai,
konten, dan konteks pembelajaran yang
menanamkan identitas budaya sekaligus
menguatkan karakter peserta didik.
c) Pemanfaatan teknologi digital - termasuk platform
daring, aplikasi AR/VR, media interaktif, dan
digital storytelling - membuka peluang besar untuk
memperluas jangkauan pendidikan, meningkatkan
akses, serta mempromosikan soft power budaya
Indonesia di kancah global.
d) Kolaborasi lintas sektor (pemerintah, LPTK,
industri kreatif, komunitas lokal, dan mitra global)
adalah kunci dalam memastikan keberlanjutan
program dan keberhasilan inovasi lokal-digital.
e) Implementasi kebijakan yang berpihak pada
pendidikan inklusif, partisipatif, dan berkeadilan
sosial perlu menjadi prioritas untuk mengatasi
kesenjangan infrastruktur digital dan kapasitas
literasi di berbagai daerah.
Dengan demikian, buku ini menegaskan bahwa
digitalisasi tidak boleh dipandang sebagai ancaman bagi
budaya lokal, melainkan sebagai sarana untuk melestarikan,
memberdayakan, dan mengekspresikan identitas budaya
dalam format yang relevan dengan zaman.

