Page 18 - BUKU SAKU KESPRO
P. 18
Keadaan wanita yang lebih rileks ternyata lebih mudah hamil
dibandingkan dengan wanita yang selalu dalam keadaan stres.
Adapun perasaan tertekan atau tegang yang dialami wanita tersebut
berpengaruh terhadap fungsi hipotalamus yang merupakan kelenjar
otak yang mengirimkan sejumlah sinyal untuk mengeluarkan
hormon stres keseluruh tubuh. Hormon stress yang terlalu banyak
keluar dan lama akan mengakibatkan rangsangan yang berlebihan
pada jantung dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Kelebihan hormon stres juga dapat mengganggu
keseimbangan hormon, sistem reproduksi ataupun kesuburan.
Pernyataan ini seperti dikemukakan oleh Mark Saver pada
penelitiannya tahun 1995, mengenai Psychomatic Medicine yang
menjelaskan bahwa wanita dengan riwayat tekanan jiwa kecil
kemungkinan untuk hamil dibandingkan dengan wanita yang tidak
mengalaminya. Hal ini terjadi karena wanita tersebut mengalami
ketidakseimbangan hormon (hormon estrogen). Kelebihan hormon
estrogen akan memberikan sinyal kepada hormon progesteron
untuk tidak berproduksi lagi karena kebutuhannya sudah
mencukupi. Akibatnya akan terjadi kekurangan hormon
progesteron yang berpengaruh terhadap proses terjadinya ovulasi
(Kasdu, 2001 : 72).
16