Page 142 - Kelas_12_SMA_Sejarah_Indonesia_Semester_1_Siswa_2016
P. 142

Setelah perluasan kesempatan belajar untuk anak-anak usia     sekolah,
                  sasaran perbaikan bidang pendidikan selanjutnya  adalah pemberantasan
                  buta  aksara. Hal  itu disebabkan oleh kenyataan bahwa   masih banyak
                  penduduk yang buta    huruf. Dalam  upaya  meningkatkan angka   melek
                  huruf, pemerintahan Orde   Baru mencanangkan penuntasan buta     huruf
                  pada 16 Agustus 1978. Cara yang ditempuh adalah dengan pembentukan
                  kelompok belajar atau ”kejar”.
                  Kejar merupakan program    pengenalan huruf dan angka   bagi  kelompok
                  masyarakat buta huruf yang berusia 10-45 tahun. Tutor atau pembimbing
                  setiap kelompok adalah masyarakat yang telah dapat membaca, menulis
                  dan berhitung dengan pendidikan minimal sekolah dasar. Jumlah peserta
                  dan waktu pelaksanaan dalam    setiap kejar disesuaikan dengan kondisi
                  setiap tempat.

                  Keberhasilan program   kejar salah satunya  terlihat  dari  angka  statistik
                  penduduk buta  huruf yang menurun. Pada   sensus  tahun 1971, dari  total
                  jumlah penduduk 80 juta   jiwa, Indonesia  masih memiliki  39,1 persen
                  penduduk usia 10 tahun ke atas yang berstatus buta huruf. Sepuluh tahun
                  kemudian, menurut   sensus  tahun 1980, persentase  itu menurun menjadi
                  hanya 28,8 persen. Hingga sensus berikutnya tahun 1990, angkanya terus
                  menyusut menjadi 15,9 persen.
                  c)   Keluarga Berencana (KB)

                  Pada  masa   Orde   Baru dilaksanakan program     untuk pengendalian
                  pertumbuhan penduduk yang dikenal dengan Keluarga Berencana (KB).
                  Pada tahun 1967 pertumbuhan penduduk Indonesia mencapai 2,6% dan
                  pada tahun 1996 telah menurun drastis menjadi 1,6%.

                  Pengendalian penduduk dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas rakyat
                  Indonesia  dan peningkatan  kesejahteraannya. Keberhasilan ini  dicapai
                  melalui program KB yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Keluarga
                  Berencana Nasional (BKKBN).
                  Berbagai   kampanye   mengenai   perlunya   KB
                  dilakukan oleh pemerintah, baik melalui  media
                  massa cetak maupun elektronik. Pada akhir tahun
                  1970-an sampai  akhir tahun 1980-an di  Televisi
                  Republik Indonesia   (TVRI) sering diisi   oleh
                  acara-acara  mengenai  pentingnya  KB. Baik itu  Sumber: Bakosurtanal, 2011
                  melalui  berita  atau acara  hiburan seperti  drama  Gambar 4.8 Keluarga
                                                                   Berencana (Logo)
                  dan wayang orang “Ria Jenaka”. Di samping itu
                  nyanyian mars “Keluarga Berencana” ditayangkan




              134  Kelas XII SMA/MA
   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147