Page 187 - Kelas_12_SMA_Sejarah_Indonesia_Semester_1_Siswa_2016
P. 187

c)   Upaya untuk Menyelesaikan Konlik Dalam Negeri

                     Selain berupaya untuk menjaga kedaulatan wilayah dari ancaman luar, upaya
                 internal yang dilakukan pemerintah untuk menjaga kedaulatan wilayah adalah
                 mencegah terjadinya disintegrasi di wilayah konlik. Konlik berkepanjangan
                 di wilayah Aceh dan Papua yang belum juga berhasil diselesaikan pada masa
                 pemerintahan presiden sebelumnya, mendapat perhatian serius dari Presiden
                 Susilo Bambang Yudhoyono. Kendati telah dilakukan pendekatan baru melalui
                 dialog pada  masa  pemerintahan Presiden B.J. Habibie    termasuk dengan
                 mencabut  status  DOM  yang diterapkan oleh pemerintah Orde   Baru, namun
                 konli  di  Ace  tida  kunj  selesai  Pada  masa  pemerintaha  Preside
                 Susilo Bambang Yudhoyono, pemerintah berupaya untuk lebih mengefektifkan
                 forum-forum dialog mulai dari tingkat lokal Aceh hingga tingkat internasional.
                 Di  tingkat  internasional, upaya  tersebut  menghasilkan Geneva Agreement
                 (Kesepakatan Penghentian Permusuhan/Cessation of     Hostilities  Agreement
                 (CoHA). Tujuan dari kesepakatan tersebut adalah menghentikan segala bentuk
                 pertempuran sekaligus menjadi kerangka dasar dalam upaya negosiasi damai di
                 antara semua pihak yang berseteru di Aceh. Namun pada kenyataannya, CoHA
                 dan pembentukkan komite    keamanan bersama    belum  mampu menciptakan
                 perdamaian yang sesungguhnya. Belum     dapat  dilaksanakannya  kesepakatan
                 tersebut  dikarenakan minimnya   dukungan di   tingkat  domestik, baik dari
                 kalangan DPR maupun militer selain tidak adanya pula dukungan dari pihak
                 GAM/Gerakan Aceh Merdeka (Yudhoyono, 2013).
                     Selain  berupaya  menyelesaikan  konlik  Aceh  melalui  perundingan,
                 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga     melakukan pendekatan langsung
                 dengan masyarakat  Aceh melalui   kunjungan yang dilakukan ke   Aceh pada
                 tanggal  26 November 2004. Dalam      kunjungan tersebut, Presiden Susilo
                 Bambang Yudhoyono menekankan pentingnya         penerapan otonomi   khusus
                 di  Aceh sebagai  sebuah otonomi  yang luas. Presiden juga  berupaya  untuk
                 membicarakan amnesti dengan DPR bagi anggota GAM seraya menekankan
                 bahwa   solusi  militer tidak akan menyelesaikan masalah Aceh secara
                 permanen.
                     Selain  konlik  di  Aceh,  konlik  lain  yang  berpotensi  menjadi  konlik
                 berskala  luas  adalah  konlik  bernuansa  agama  di  Poso.  Konlik  yang
                 dimulai  pada  tahun 1998 tersebut  terus  berlanjut  hingga  masa  pemerintahan
                 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Salah satu kebijakan presiden untuk
                 menyelesaika  konli  Pos  adala  denga  mengeluarka  Instruksi  Preside
                 No. 14 Tahun 2005 tentang langkah-langkah komprehensif penanganan
                 masalah Poso. Melalui Inpres tersebut, Presiden menginstruksikan untuk:






                                                                        Sejarah Indonesia
                                                                                            179
   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191   192