Page 182 - Kelas_12_SMA_Sejarah_Indonesia_Semester_1_Siswa_2016
P. 182

proses hukum terhadap beberapa kasus berjalan sangat lambat dan berimbas
              pada  belum  adanya  pembuktian dari  kasus-kasus  yang ditangani. Namun
              keseriusan pemerintah untuk memerangi tindak pidana korupsi tercermin dari
              dikeluarkannya  UU  No. 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas   UU   No. 31
              Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Produk hukum tersebut
              merupakan produk hukum yang dikeluarkan khusus untuk memerangi korupsi.

                  Pengeluaran produk hukum tentang Tipikor diikuti dengan dikeluarkannya
              berbagai produk hukum lain seperti UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
              Negara  Republik Indonesia, UU  No. 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana
              Pencucian Uang, UU    No. 22 Tahun 2002 tentang Grasi, UU    No. 30 Tahun
              2002 tentang Pembentukan    Komisi  Pemberantasan Korupsi  (KPK), PP   No,
              41 Tahun 2002 tentang Kenaikan Jabatan dan Pangkat Hakim, Inpres No. 2
              Tahun 2002 tentang Penambang Pasir Laut, dan Inpres     No. 8 Tahun 2002
              tentang Pemberian Jaminan Kepastian Hukum      Kepada  Debitur yang Telah
              Menyelesaikan Kewajibannya    atau Tindakan Hukum    Kepada  Debitur yang
              Tidak Menyelesaikan Kewajibannya     Berdasarkan Penyelesaian Kewajiban
              Pemegang Saham.

              f)   Pelaksanaan Pemilu 2004

                  Pemilu tahun 2004 merupakan pemilu pertama      dimana  untuk pertama
              kalinya  masyarakat  pemilik hak suara  dapat  memilih wakil  rakyat  mereka
              di tingkat pusat dan daerah secara langsung. Pemilu untuk memilih anggota
              legislatif tersebut selanjutnya diikuti dengan pemihan umum untuk memilih
              presiden dan wakil presiden yang juga dipilih langsung oleh rakyat. Pemilihan
              anggota  legislatif dan pemilu untuk memilih presiden dan wakil   presiden
              memiliki  keterkaitan erat  karena  setelah pemilu legislatif selesai, maka
              partai  yang memiliki  suara  lebih besar atau sama  dengan tiga  persen dapat
              mencalonkan pasangan calon presiden dan wakil presidennya untuk maju ke
              pemilu presiden. Jika dalam pemilu presiden dan wakil presiden terdapat satu
              pasangan yang memperoleh suara    lebih dari  50%, maka  pasangan tersebut
              dinyatakan sebagai  pasangan pemenang pemilu presiden. Jika   pada  pemilu
              presiden tidak terdapat  pasangan yang mendapatkan   suara  lebih dari  50%,
              maka pasangan yang mendapatkan suara tertinggi pertama dan kedua berhak
              mengikuti pemilu presiden putaran kedua.
                  Pemilu legislatif 2004 yang diselenggarakan pada  tanggal  5 April  2004
              diikuti oleh 24 partai politik. Lima partai politik yang berhasil mendapatkan
              suara terbanyak adalah Partai Golkar (24.480.757 atau 21,58% suara), PDI-P
              (21.026.629 atau 18,53% suara), PKB (11.989.564 atau 10,57% suara), PPP






              174  Kelas XII SMA/MA
   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186   187