Page 13 - EBOOK_Sejarah Islam di Nusantara
P. 13

xii  —   SEJARAH ISLAM DI NUSANTARA


          berbahasa  Arab  untuk  membantu  para  pembaca  yang  tidak  akrab  dengan
          geograf  Indonesia. Oleh karena itu, seseorang yang sekarang lazimnya dikenal
          sebagai  Abdussamad  Palembang  akan  dirujuk  sebagai  ‘Abd  al-Samad  dari
          Palembang,  atau  ‘Abd  al-Samad  al-Falimbani  (sebagaimana  dia  disebutkan
          dalam naskah-naskah berbahasa Arab).
              Dalam  banyak  kasus  saya  melakukan  hal  itu  untuk  menghubungkan
          kembali  Indonesia  dengan  masa  lalu  Islam-nya  yang  dikomunikasikan
          melalui tulisan Jawi yang terarabkan. Walaupun begitu, dengan alasan yang
          sama, beragam makron dan titik subskrip pada istilah-istilah berbahasa Arab
          yang hanya menarik bagi para spesialis dihilangkan. Oleh karena itu, nama-
          nama—baik berbahasa Arab maupun Indonesia—ditampilkan dengan sistem
          yang sama, meskipun biasanya saya tidak menerapkannya ketika mengutip
          atau menerjemahkan pasase asli dalam tulisan Latin. Tentu saja kompromi
          ini, terutama dengan mempertimbangkan dominannya sumber Belanda yang
          digunakan,  masih  menyisakan  cukup  banyak  nama  dan  istilah  yang  tidak
          jelas bagi para pembaca berbahasa Inggris. Hanya sedikit orang yang akan
          mengenali sjech sebagai syekh pada perjumpaan pertama, tetapi semoga saja
          aliran diskusi akan memudahkan transisi semacam ini. Untuk mengurangi
          kejanggalan  yang  disebabkan  oleh  banyak  istilah  asing,  penulisan  dengan
          huruf italik umumnya akan digunakan pada kemunculan pertama, bukan di
          seluruh buku. Semoga saya berhasil memasukkan semua istilah yang mungkin
          menimbulkan ketidakjelasan ke glosarium.
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18