Page 271 - EBOOK_Sejarah Islam di Nusantara
P. 271

250  —  MASA LALU SUFI, MASA DEPAN MODERN


          dan  memanfaatkan  karya-karya  kesarjanaan  Barat.  Meski  banyak  hal  bisa
          disimpulkan dari fakta bahwa karya Snouck Hurgronje dikutip dalam artikel-
          artikel yang dikirim ke Het Licht, tak ada penerimaan yang pasif terhadap apa
          yang disampaikan olehnya dan para penirunya. 26
              Pemisahan kepentingan antara Belanda dan rakyat Muslim-nya semakin
          mengeras.  Kraemer  semakin  tenggelam  dalam  tradisi  tekstual  Suf sme,
          menggambarkan Islam sebagai entitas Timur Tengah yang darinya orang-orang
          Indonesia  secara  efektif  terasingkan.  Dia  melihat  kaum  Muslim  Indonesia
          sebagai sebuah persoalan misi. Kraemer yakin bahwa para pemimpin elite
          kaum  Muslim  Indonesia—bahkan  yang  terdidik  ala  Belanda—menjelajahi
          asal  usul  agama  mereka  untuk  menguatkannya  di  sebuah  panggung  yang
          mereka  anggap  berjangkauan  global  serta  memperbaiki  kegagalan  mereka
          yang  mencolok  untuk  memenuhi  standar-standar  yang  sebenarnya.  Tak
          diragukan  lagi,  para  anggota  muda  Jong  Islamieten  Bond  tidak  antusias
          terhadap  berbagai  simpulan  yang  dicapai  dalam  volume  pertama  kuliah-
          kuliah Kraemer untuk para guru Kristen, ketika dia mengatakan bahwa Islam
          yang terikat aturan dirancang untuk mendominasi dunia, sedangkan Kristen
          ditakdirkan untuk memperbaruinya. 27
              Para anggota Jong Islamieten Bond melaporkan dengan penuh semangat
          pendirian berbagai surat kabar persaudaraan, seperti Seruan Azhar di Kairo. Di
          sisi lain, mereka tetap tertarik pada apa yang disampaikan orang-orang seperti
          Kraemer mengenai evolusi mereka dari Sarekat Islam dan Muhammadiyah.
                                                                         28
          Sebuah tajuk rencana Kasman menunjukkan bahwa berbagai asosiasi Islam
          sudah lama mengusahakan sebuah pendidikan yang didasarkan pada Islam
          sekaligus sejarah nasional yang juga memperhatikan “ilmu pengetahuan dan
          berbagai tuntutan zaman modern”.

              Jika sekadar mengambil pandangan objektif terhadap sejarah kita, kita akan
              melihat bahwa tidak di mana pun, terlebih di pulau kita, Islam dipaksakan
              kepada  rakyat  melalui  sebuah  penaklukan.  Begitu  pula  Islam  tidak  dibawa
              kepada kita oleh para imigran. Tak lebih dari sembilan orang yang membawa
              Islam ke sini. Berkat teladan mereka yang luar biasa, rakyat terbawa ke agama
              mereka yang membebaskan orang dari ketakutan serta penyembahan banyak
              roh dan dewa, yang membuat orang bebas dari sistem kasta yang membuat
              rakyat pribumi melihat diri mereka digolongkan sebagai kasta paling rendah,
              sementara  dua  kasta  tertinggi  disediakan  untuk  mereka  yang  datang  dari
              seberang laut dan meraih kedudukan penguasa. 29

              Bagi Kasman, adalah tentara Jawa yang meruntuhkan kerajaan-kerajaan
          Hindu  sebelum  membanjirnya  hegemoni  Barat,  bukan  orang-orang  Arab
          yang menurutnya tidak patut mendapat penghormatan istimewa. Akan jauh
          lebih baik bagi orang-orang Indonesia, pikirnya, mempelajari penyebab yang
   266   267   268   269   270   271   272   273   274   275   276