Page 160 - EBOOK_Persiapan Generasi Muda Pertanian Pedesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia
P. 160
SEMINAR NASIONAL 2017
Malang 10 April 2017
Karakterisasi morfologi sel, susunan sel, dan fisiologi biokimia bakteri endofit
Berdasarkan kadar hormon IAA yang diperoleh, diambil 18 isolat dengan kadar
hormon di atas 0,5 ppm. Isolat tersebut yaitu PSJK 5, PSJK 12, PSJK 13, BL 4, PS 881 (4),
PSJK 1, PSJK 7, PSJK 9, PSJK 14, BL 1, BL 2, BL 3, BL 6, BL 9 (1), BL 9 (2), BL 11, PS
881 (8), PS 881 (10) 2. Isolat yang terpilih ini kemudian dikarakterisasi morfologi sel,
susunan sel maupun fisiologi biokimianya. Hasil karakterisasi morfologi sel, susunan sel dan
fisiologi biokimianya dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Karakterisasi morfologi sel, susunan sel dan fisiologi biokimia bakteri endofit
Karakter
No. Isolat Gram Bentuk sel Susunan sel Endospora Produksi
katalase
1. PSJK 5 Negatif Batang pendek Monobasil Ada +
2. PSJK 12 Positif Batang pendek Monobasil Tidak ada +
3. PSJK 13 Positif Batang pendek Monobasil Ada +
4. BL 4 Positif Batang pendek Streptobasil Tidak ada +
5. PS 881 (4) Positif Batang pendek Monobasil Ada +
6. PSJK 1 Positif Batang panjang Monobasil Tidak ada +
7. PSJK 7 Positif Spiral Spiral tunggal Tidak ada +
8. PSJK 9 Positif Batang pendek Monobasil Ada +
9. PSJK 14 Positif Batang pendek Monobasil Ada +
10. BL 1 Positif Batang pendek Monobasil Tidak ada +
11. BL 2 Positif Batang pendek Monobasil Tidak ada +
12. BL 3 Negatif Batang pendek Diplobasil Tidak ada +
13. BL 6 Positif Spiral Spiral tunggal Tidak ada +
14. BL 9 (1) Positif Batang pendek Monobasil Tidak ada +
15. BL 9 (2) Positif Batang pendek Monobasil Tidak ada +
16. BL 11 Positif Batang panjang Monobasil Tidak ada +
17. PS 881 (8) Positif Batang pendek Monobasil Ada +
18. PS 881 (10) 2 Positif Batang panjang Streptobasil Tidak ada +
Keterangan:
+ : Reaksi fisiologi biokimia (uji Katalase) positif
Gram bakteri dari 18 isolat yang potensial pada umumnya adalah Gram positif dan
hanya terdapat 2 isolat yang memiliki bentuk Gram negatif, bentuk bakteri pada umumnya
adalah batang pendek, hanya 3 isolat yang berbentuk batang panjang, dan hanya 2 isolat yang
berbentuk spiral. Susunan sel pada bakteri pada umumnya adalah monobasil, 2 isolat
streptobasil, 2 isolat spiral tunggal, dan hanya 1 isolat yang susunan selnya diplobasil. Isolat
bakteri sebanyak 12 isolat tidak membentuk endospora saat suasana mencekam yaitu saat
kondisi perlakuan suhu tinggi dan hanya 6 isolat yang dapat membentuk endospora pada saat
suasana mencekam pada perlakuan suhu tinggi. Semua isolat dapat menghasilkan enzim
katalase untuk mengubah hidrogen peroksida (H2O2) menjadi oksigen dan air (H2O).
Menurut Saylendra dan Firnia (2013) bakteri endofit bila diaplikasikan langsung pada
tanaman memiliki pengaruh yang nyata terhadap panjang akar, bobot basah akar dan bobot
basah tanaman, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun.
Bakteri endofit yang dapat menghasilkan hormon IAA dapat diketahui
kemampuannya dengan menggunakan media JNFB. Media JNFB ini berfungsi sebagai
pemacu pembentukkan IAA oleh bakteri karena terdapat Triptofan dalam media ini. Triptofan
dalam media JNFB diperoleh dari mikronutrien berupa pepton, karena pepton sendiri
mengandung 15 jenis asam amino yaitu arginin, asam aspartat, sistein, asam glutamat, glisin,
histidin isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, threonin, triptofan, tirosin dan valin
“Penyiapan Generasi Muda Pertanian Perdesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia” 149