Page 161 - EBOOK_Persiapan Generasi Muda Pertanian Pedesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia
P. 161

SEMINAR NASIONAL 2017
               Malang 10 April 2017

               (Suriaman,  2010).  Kadar  hormon  IAA  yang  dapat  dihasilkan  oleh  bakteri  endofit  dapat
               dideteksi dengan menggunakan spektrofotometer.
                      Triptofan  akan  diubah  oleh  bakteri  menjadi  hormon  IAA  melalui  jalur  Indole-3-
               acetamide (IAM) dan Indole-3-piruvat (IpyA). Jalur IAM hanya bisa dilakukan oleh bakteri,
               sedangkan jalur IpyA dapat dilakukan oleh tanaman dan bakteri (Spaepen et. al., 2007).
                      Hasil uji katalase pada bakteri endofit penghasil hormon IAA memperlihatkan bahwa
               semua isolat bakteri endofit menunjukkan reaksi positif (+) terhadap uji katalase (Gambar 1).








                                                 Gambar 1. Uji katalase
                                            Enzim Katalase
               Reaksi yang terjadi: H2O2                          O2 + H2O

               Kebanyakan  bakteri  aerobik  dan  anaerobik  fakultatif  yang  menggunakan  oksigen
               menghasilkan hidrogen peroksida yang bersifat racun bagi sistem enzimnya. Resiko adanya
               hidrogen  peroksida  dapat  dihindari  karena  organisme  dapat  menghasilkan  enzim  katalase
               untuk  mengubah  hidrogen  peroksida  menjadi  air  dan  oksigen  sehingga  tidak  berbahaya
               (Hadioetomo,  1993).  Semua  isolat  yang  potensial  telah  diuji  dan  diketahui  dapat
               menghasilkan enzim katalase, sehingga isolat bakteri endofit ini dapat bertahan hidup pada
               kondisi lingkungan yang terdapat hidrogen peroksida.


               5.  Kesimpulan
                      Terdapat  29  isolat  bakteri  endofit  penghasil  hormon  IAA  dari  akar  tanaman  tebu
               (Saccharum  oficinarum  L.)  varietas  PS  881,  PSJK  922,  BL,  dengan  5  isolat  mampu
               menghasilkan hormon IAA di atas 1 ppm  yaitu, isolat PSJK 5 (1,14 ppm), PSJK 12 (1,10
               ppm),  PSJK  13  (1,17  ppm),  BL  4  (1,10  ppm),  PS  881  4  (1,10  ppm).  13  isolat  lainnya
               menghasilkan hormon  IAA dengan konsentrasi  di atas 0,5 ppm  yaitu, PSJK 1 (0,56 ppm),
               PSJK 7 (0,98 ppm), PSJK 9 (0,80 ppm), PSJK 14 (0,68 ppm), BL 1 (0,66 ppm), BL 2 (0,73
               ppm), BL 3 (0,88 ppm), BL 6 (0,61 ppm), BL 9 (1) (0,71 ppm), BL 9 (2) (0,78 ppm), BL 11
               (0,88  ppm),  PS  881  8  (0,95  ppm),  dan  PS  881  10  (2)  (0,56  ppm).  Isolat  bakteri  endofit
               tersebut mempunyai karakteristik koloni dengan bentuk circular, elevasi raised dan convex,
               tepi  entire  dan  serrate,  warna  putih  sampai  putih  kekuningan,  karakter  optik  opaque  dan
               permukaan  halus  serta  tidak  rata.  Karakteristik  sel  adalah  Gram  positif,  bentuk  sel  batang
               pendek, batang panjang dan spiral, susunan sel monobasil, streptobasil dan spiral tunggal dan
               tidak terdapat endospora. Karakteristik fisiologi biokimia isolat bakteri endofit ini semuanya
               dapat memproduksi katalase.


               Daftar Pustaka

               Anggara,  Bondan  S,  Yuliani,  dan  Lisdiana,  Lisa.  2014.  Isolasi  dan  Karakterisasi  Bakteri
                      Endofit  Penghasil  Hormon  Indole  Acetic  Acid  dari  Akar  Tanaman  Ubi  Jalar.
                      LenteraBio.    ISSN:    2252-3979.     http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio
                      (Online) Diakses pada 15 Maret 2015.

               Campbell,  N.  A.  dan  J.  B.  Reece.  2003.  Biology.  Edisi  Kelima. Jakarta: Erlangga.


                              “Penyiapan Generasi Muda Pertanian Perdesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia”     150
   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166