Page 166 - EBOOK_Persiapan Generasi Muda Pertanian Pedesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia
P. 166
SEMINAR NASIONAL 2017
Malang 10 April 2017
Penggunaan media lumpur dapat menghasilkan tinggi tanaman yang lebih baik
dibandingkan media sekam. Hal ini dikarenakan media sekam memacu pertumbuhan akar.
Menurut Nurhadi, dkk (2015) bahwa persemaian dengan menggunakan arang sekam
menghasilkan akar yang lebih panjang dibandingkan media persemian lainnya. Hal yang
sama juga terjadi pada pertumbuhan bibit wasian, peningkatan pertumbuhan akar lebih tinggi
dibandingkan denga peningkatan pertumbuhan pucuk bibit (Irawan dan Kafiar, 2015).
Tinggi Bibit Padi 6 HST
Tinggi bibit padi setelah 6 HST menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan antara perlakuan. Rata-rata tinggi bibit pada pada 3 HST dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Rata-rata Tinggi Bibit Padi Pada 3 HST Akibat Penggunaan Berbagai Jenis Media
Persemaian
Perlakuan Rata-rata Tinggi Bibit Padi (6 HST)
Media Lumpur 8,183 b
Media Tanah 7,207 b
Media Sekam 5,407 a
Media Pasir 5,497 a
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak signifikan pada uji DMRT 5%
Media lumpur dan media tanah persemaian padi mampu menghasilkan tinggi tanaman
yang lebih baik dibandingkan media sekam dan media pasir. Hal ini disebabkan oleh media
sekam dan media pasir mempunyai porositas yang tinggi. Menurut Azzamy (2015) Media
sekam sulit untuk menyerap air dan mudah menghilangkan air. Porositas tinggi
mengakibatkan media pasir dan sekam mudah kering sehingga kebutuhan air lebih banyak
dibandingkan media yang lainnya. Semakin berumur tanaman maka kebutuhan air akan
semakin meningkat. Menurut Utami (2009) media tanam pasir memiliki permukaan yang
lebih kecil dibandingkan tanah, didominasi oleh pori makro, tidak mampu menyerap air dan
unsur hara sehingga pasir tidak subur untuk media tanaman.
Tinggi Bibit Padi 9 HST
Tinggi bibit padi setelah 9 HST menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan antara perlakuan. Rata-rata tinggi bibit pada pada 3 HST dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Rata-rata Tinggi Bibit Padi Pada 9 HST Akibat Penggunaan Berbagai Jenis Media
Persemaian
Perlakuan Rata-rata Tinggi Bibit Padi (9 HST)
Media Lumpur 13,717 c
Media Tanah 11,890 b
Media Sekam 8,973 a
Media Pasir 9,080 a
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak signifikan pada uji DMRT 5%
Pada hari ke 9 setelah tanam media persemaian yang dapat menghasilkan tinggi
tanaman terbaik adalah media lumpur. Lumpur sawah yang selalu tergenang memiliki
kandungan kimia yang spesifik. Keadaan reduksi akibat penggenangan akan merubah
aktivitas mikroba tanah dimana mikroba aerob akan digantikan oleh mikroba anaerob yang
menggunakan sumber energi dari senyawa teroksidasi yang mudah direduksi yang berperan
-3
3+
4+
sebagai penerima elektron seperti ion NO3, SO4 , Fe , dan Mn (Safrudin, 2010). Diduga
“Penyiapan Generasi Muda Pertanian Perdesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia” 155