Page 164 - EBOOK_Persiapan Generasi Muda Pertanian Pedesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia
P. 164
SEMINAR NASIONAL 2017
Malang 10 April 2017
PERTUMBUHAN BENIH PADI CIHERANG PADA BERBAGAI
JENIS MEDIA PERSEMAIAN
2)
2)
Rika Despita , Chusnul Marfuah , Agus Salim , Farid Abdul Majid dan Agustinus
1)
2)
Qirenius Mau 3)
1 ) Dosen STPP Malang, ) Mahasiswa STPP Malang Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Alor
2
3)
Korespondensi Penulis: Rika Despita, rikadespita84@gmail.com
Abstrak
Persemaian adalah tahap awal pertumbuhan tanaman. Persemaian padi dapat dilakukan dengan
persemaian basah di lahan sawah atau persemaian kering di pekarangan rumah. Persemaian di
perkarangan memiliki banyak keuntungan dibandingkan persemaian basah. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui media persemaian di pekarangan yang dapat menghasilkan pertumbuhan tanaman
padi yang terbaik. Penelitian dilakukan di green house Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Malang
pada bulan Juni sampai Juli 2016. Metode penelitian adalah Rancangan Acak Kelompok dengan 4
perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan Jenis media persemaian adalah: 1). ML: media lumpur; 2). MT:
Media Tanah; 3). MS: Media sekam; 4). MP: Media pasir. Pengamatan dilakukan terhadap tinggi
tanaman setiap 3 hari sekali, panjang akar dan warna daun diamati pada 12 hari setelah semai. Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa media persemaian yang dapat menghasilkan tinggi tanaman, panjang
akar dan warna daun terbaik adalah media lumpur, diikuti oleh media tanah, media sekam dan media
pasir.
Kata kunci: persemaian, media, tanaman padi
1. Pendahuluan
Persemaian adalah tahap awal pertumbuhan padi. Persemaian yang baik diharapkan
dapat menghasilkan bibit yang baik dan sehat serta tidak mengalami stress yang tinggi ketika
dipindah tanam. Bibit yang baik dicirikan dengan akar yang tidak putus dan lembaga yang
masih menempel sebagai cadangan makanan sehingga tidak stress ketika pindah tanam.
Persemaian padi yang baik adalah menggunakan media yang gembur dan adanya pembatas
akar (Nurhadi, dkk. 2015).
Persemaian padi dapat dilakukan dengan persemian basah atau persemaian kering.
Perbedaan persemaian basah dan persemian kering adalah: 1). Persemaian basah memerlukan
tempat yang lebih luas dari pada persemian kering. Persemaian basah membutuhkan tempat
2
persemaian 400 m untuk lahan 1 ha (Indawanni,tt); (Anonim, 2016) atau 5 % dari luas lahan
2
pertanaman (Fauzi, tt). Persemaian kering membutuhakan luas pesemaian ± 25 m . Menurut
Kiswanto (2016) untuk lahan 1 ha membutuhkan 200 tray yang berukuran 61 cm x 20 cm; 2).
Persemiaan basah dilakukan disawah sehingga pengawasannya lebih sulit, persemaian kering
dilakukan disekitar rumah sehingga pengawasannya lebih mudah; 3) persemaian kering dapat
menghemat waktu dan biaya karena persemaian dapat dilakukan sebelum waktu panen,
persemaian yang lebih kecil akan membutuhkan tenaga yang lebih sedikit; 4) persemaian
kering dapat disesuaikan dengan tray mesim tanam transplanter. Oleh karena persemaian
kering memiliki beberapa keunggulan dibandingkan persemian basah maka beberapa petani
sudah menggunakan persemaian kering. Media persemian padi dapat menggunakan tanah,
lumpur, sekam atau pasir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui media persemaian yang
dapat menghasilkan pertumbuhan tanaman yang terbaik.
“Penyiapan Generasi Muda Pertanian Perdesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia” 153