Page 258 - EBOOK_Persiapan Generasi Muda Pertanian Pedesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia
P. 258

SEMINAR NASIONAL 2017
               Malang 10 April 2017

               Tabel 1. Neraca Produksi, Impor dan Konsumsi Beras di Indonesia Tahun 1995-2010
                             Produksi       Impor              Pertumbuhan          Konsumsi Total
                  Tahun       Jumlah        Jumlah     Total       (%)         Jumlah     Pertumbuhan
                             (Juta Ton)    (Juta Ton)                         (Juta Ton)       (%)
                   1995        32,33         3,01      35,34         -          35,35           -
                   1996        32,22         1,09      33,31       -5,74        33,31         -5,78
                   1997        31,21         0,41      31,62       -5,07        31,61         -5,09
                   1998        31,12         7,10      38,22       20,87        38,22         20,9
                   1999        32,15         5,01      37,16       -2,77        37,16         -2,77
                   2000        32,96         1,50      34,46       -7,27        35,88         -3,45
                   2001        32,96         3,50      36,46       5,80         36,38         1,39
                   2002        33,41         2,75      36,16       -0,82        36,5          0,33
                   2003        35,02         0,65      35,67       -1,35        36,00         -1,37
                   2004        34,83         0,50      35,33       -0,95        35,85         -0,42
                   2005        34,96         0,54      35,50       0,48         35,74         -0,31
                   2006        35,30         2,00      37,30       5,07         35,90         0,45
                   2007        37,00         0,35      37,35       0,13         36,35         1,25
                   2008        38,31         0,25      38,56       3,24         37,10         2,06
                   2009        36,37         1,15      37,52       -2,70        38,00         2,43
                   2010        38,00         0,95      38,95       3,81         38,55         1,45
                   Rata-
                    rata       34,26         1,92      36,18       0,85         36,12         0,72

                      Sebagai  bahan salah satu  bahan pangan strategis  yang menyangkut  kebutuhan hajat
               hidup  masyarakat  banyak  sehingga  kondisi  harga  komoditas  beras  yang  fluktuatif  menjadi
               salah satu  alasan munculnya kebijakan harga dasar (floor  price) sebagai salah satu  kontrol
               untuk  pemerintah  dalam  mengendalikan  kondisi  permintaan  dan  penawaran  beras.  Faktor
               utama yang mempengaruhi besar kecilnya baik itu permintaan dan penawaran beras adalah
               harga  beras.  dimana  harga  antar  lembaga  pemasaran  yang  terlibat  dalam  suatu  saluran
               pemasaran beras memiliki harga yang berbeda-beda.
                      Tabel 2 dapat disimpulkan bahwa harga gabah tingkat petani, harga dasar pembelian
               pemerintah  dan  harga  beras  tingkat  grosir  atau  pedagang  besar  berpengaruh  nyata  secara
               statistik terhadap harga beras tingkat pengeecer. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Probabilitas
               t yang kurang dari 10%. Ketiga variabel tersebut berpengaruh positif terhadap harga beras di
               tingkat  pengecer.  Harga  dasar  pembelian  pemerintah  merupakan  faktor  yang  paling
               berpengaruh terhadap perubahan harga beras di tingkat pengecer. Hal ini ditunjukkan dengan
               nilai parameter penduga variabel harga beras tingkat pengecer Indonesia adalah sebesar 0,79,
               dimana  jika  terjadi  kenaikan  sebesar  Rp  1  /kg  pada  harga  dasar  pembelian  pemerintah
               menyebabkan pada adanya peningkatan harga beras di tingkat pengecer sebesar Rp 0,79 /kg.
               Begitu juga sebaliknya, penurunan sebesar Rp 1 /kg pada Harga dasar pembelian pemerintah
               menyebabkan pada penurunan pula pada harga beras di tingkat pengecer sebesar Rp 0,79 /kg.
                      Faktor lain yang berpengaruh nyata terhadap harga beras di tingkat pengecer adalah
               harga gabah tingkat petani. Hal ini ditunjukkan dengan nilai parameter penduga harga gabah
               di tingkat petani adalah sebesar 1,14 dan bertanda positif. Secara statistik adanya kenaikan
               harga gabah tingkat petani sebesar Rp 1 /kg menyebabkan peningkatan pada harga beras di
               tingkat pengecer sebesar Rp  1,14 /kg. Begitu pula sebaliknya, bila terjadi penurunan harga
               gabah di tingkat petani sebesar Rp 1 /kg menyebabkan penurunan pada harga beras di tingkat
               pengecer sebesar Rp  1,14 /kg. Berikutnya yang berpengaruh nyata secara statistik terhadap
               harga  beras  di  tingkat  pengecer  adalah  harga  beras  di  tingkat  pedagang  grosir.  Hal  ini
               ditunjukkan dengan nilai parameter penduga harga beras di tingkat pedagang grosir adalah
               sebesar  0,22  dan  bertanda  positif.  Secara  statistik  adanya  kenaikan  harga  beras  di  tingkat
               pedagang  grosir  sebesar  Rp  1  /kg  menyebabkan  peningkatan  pada  harga  beras  di  tingkat


                              “Penyiapan Generasi Muda Pertanian Perdesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia”     247
   253   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263