Page 257 - EBOOK_Persiapan Generasi Muda Pertanian Pedesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia
P. 257

SEMINAR NASIONAL 2017
               Malang 10 April 2017

               diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang meliputi harga gabah tingkat petani, harga
               beras tingkat pengecer, harga beras tingkat grosir dan harga dasar pembelian pemerintah.

               Analisis Tingkat Produksi dan Konsumsi Beras di Indonesia
                      Analisis  tingkat  produksi  dan  konsumsi  beras  di  Indonesia  dianalisis  dengan  cara
               deskriptif  dengan  membandingkan  rata-rata  produksi  dengan  rata-rata  konsumsi  beras  per
               tahun di Indonesia.

               Estimasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Beras di Tingkat Pengecer
                      Untuk  mengestimasi  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  beras  di  tingkat  pengecer
               digunakan  metode  OLS  (Ordinary  Least  Square)  dengan  menggunakan  model  persamaan
               regresi berganda dengan bantuan program STATA.
               HBTEt =  α0 + α1HPPt   + α2 HGTPt + α3 HBTG t + μ ..............................................................
               (1)
               Dimana :
               HGTPt          = Harga gabah tingkat petani (Rp/Kg)
               HBTEt         = Harga beras tingkat pengecer (Rp/kg)
               HBTGt         = Harga beras tingkat grosir (Rp/kg)
               HPPt          = Harga dasar pembelian pemerintah (Rp/kg)
               α1 – α3        = Koefisien regresi
               μ              = Estimasi error
                      Pengujian regresi dengan menggunakan regresi linear berganda kuadrat terkecil biasa
               (OLS)  yang  baik  adalah  yang  bersifat  Best  Linear  Unbiased  Estimator  (BLUE)  (Gujarati,
               1997). Beberapa uji yang dilakukan untuk memenuhi persyaratan BLUE tersebut meliputi uji
               multikolinearitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, dan uji normalitas.


               4.  Hasil dan Pembahasan
                       Rata-rata produksi beras di Indonesia lebih rendah dari rata-rata konsumsi beras di
               Indonesia, dimana rata-rata produksi dan rata-rata konsumsi beras setiap tahunnya berturut-
               turut  adalah  34,26  juta  ton  dan  36,12  juta  ton  (Lihat  Tabel  1).  Hal  tersebut  menunjukkan
               bahwa  produksi  beras  Indonesia  masih  belum  mampu  untuk memenuhi konsumsi total
               penduduk Indonesia.
                      Rata-rata defisit beras untuk  konsumsi setiap tahunnya adalah sekitar 1,86 juta ton.
               Solusi  termudah  untuk  mengatasi  kekurangan  kebutuhan  beras  adalah  dengan  melakukan
               impor beras (Firdaus, 2008). Total penawaran beras di Indonesia diperoleh dari penjumlahan
               produksi  beras  nasional  dengan  impor  beras.  Dari  Tabel  1  dapat  diketahui  bahwa  total
               penawaran beras di Indonesia mampu memenuhi konsumsi beras di Indonesia.















                              “Penyiapan Generasi Muda Pertanian Perdesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia”     246
   252   253   254   255   256   257   258   259   260   261   262