Page 255 - EBOOK_Persiapan Generasi Muda Pertanian Pedesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia
P. 255
SEMINAR NASIONAL 2017
Malang 10 April 2017
b. Penawaran
Penawaran merupakan kegiatan di mana sejumlah komoditi dan jasa ditawarkan
kepada konsumen pasar dengan suatu harga tertentu. Jumlah komoditi yang akan dijual oleh
produsen sangat tergantung pada harga yang akan dibayarkan oleh konsumen, di mana
produsen berusaha untuk mendapatkan harga setinggi-tingginya.
b
Menurut Mankiw (2006 ), karena jumlah penawaran meningkat dan menurun seiring
naik turunnya harga, dapat kita katakan bahwa jumlah penawaran berhubungan secara positif
dengan harga. Hubungan antara harga dan jumlah penawaran ini belaku untuk kebanyakan
jenis barang di dalam perekonomian sehingga disebut sebagai hukum penawaran (law of
supply). Hal tersebut diperjelas oleh Dumairy (2004) melalui Gambar 2 (a) bahwa gerakan
harga searah dengan gerakan jumlah barang yang ditawarkan, oleh karena itu kurva
penawaran berlereng posistif. Sehingga ketika harga suatu barang meningkat, maka jumlah
penawarannya akan meningkat, dan ketika harganya turun, maka jumlah penawarannya akan
ikut turun. Pergeseran kurva penawaran ditunjukkan dari S₁ ke S₂. Berikut faktor – faktor
yang mempengaruhi penawaran mengakibatkan adanya pergerakan ataupun pergeseran pada
kurva penawaran adalah sebagai berikut:
Harga komoditi itu sendiri.
Harga komoditi itu sendiri mempunyai hubungan yang positif dengan jumlah yang
ditawarkan, cateris paribus. Semakin tinggi harga suatu komoditi, maka semakin banyak
jumlah komoditi yang akan ditawarkan oleh para produsen/penjual. Begitu pula sebaliknya,
semakin rendah harga suatu komoditi, maka semakin sedikit jumlah komoditi yang
ditawarkan oleh para produsen/penjual (Sukirno, 2006).
P (harga)
Harga
S₂ (P)
S₁ E
P₂ P₁ Harga
Keseimbangan
P₁
Q
(kuantitas) Kuantitas
0 Q₁ Q₂ Q1 (Q)
Sumber : Sukirno, 2006
Gambar 2. (a) Pergerakan dan Pergeseran Kurva Penawaran dan (b) Grafik Keseimbangan
Penawaran dan Permintaan
Perubahan harga input.
Pada dasarnya penambahan pada harga input (faktor-faktor produksi) menyebabkan
penambahan pada harga per unit yang menyebabkan harga barang per unit menjadi meningkat
(lebih mahal) dan mengurangi jumlah penawaran (akibat pengurangan pada faktor produksi)
adalah akibat yang berkebalikan. Jumlah penawaran suatu barang berhubungan secara negatif
b
dengan harga input untuk memproduksi barang tersebut (Mankiw, 2006 ).
Harga komoditi lain yang berhubungan.
Jika harga salah satu produk dari beberapa output berubah, maka produksi output yang
lain juga akan berubah. Jika harga komoditi substitusi meningkat, maka penawaran komoditi
“Penyiapan Generasi Muda Pertanian Perdesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia” 244