Page 253 - EBOOK_Persiapan Generasi Muda Pertanian Pedesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia
P. 253

SEMINAR NASIONAL 2017
               Malang 10 April 2017

               ternyata lebih cepat dibandingkan respon mereka terhadap penurunan harga. Namun demikian
               secara  umum  penelitian  menunjukkan  perubahan  harga  di  tingkat  hulu  mempengaruhi
               keputusan pembentukan harga di tingkat grosir dan pengecer.
                      Kondisi  ini  secara  bertahap  telah  mengubah  paradigma  pembanguan  pertanian  dari
               supply driven menjadi market driven. Harga pasar dalam paradigma ini menjadi faktor kunci.
               Harga  merupakan  penghubung  antara  konsumen  di  satu  sisi  dengan  tingkat  insentif  yang
               diterima produsen di sisi yang lain (Turner, 2002).
                      Pada komoditas beras, sebagai komoditas strategis di Indonesia, arus informasi yang
               simetris  akan  dicerminkan  oleh  pergerakan  harga  yang  sejalan  antara  harga  beras  dengan
               harga  gabah.dan  sebaliknya,  arus  informasi  asimeteris  (tidak  simetris)  ditunjukkan  oleh
               disparitas antara harga beras dengan gabah.  Hal ini misalkan diindikasikan oleh harga gabah
               yang tidak turun pada masa panen tetapi tidak diikuti oleh penurunan harga beras di tingkat
               konsumen.  Transmisi  harga  gabah  terhadap  beras,  memberikan  gambaran  sejauh  mana
               perubahan  harga  gabah  berdampak  terhadap  perubahan  harga  beras.  Untuk  melihat  apakah
               arus  informasi  dalam  pembentukan  harga  gabah  bersifat  simetris  atau  asimetris,  dilakukan
               analisis terhadap pengaruh harga pada berbagai tingkat lembaga pemasaran beras.
                      Permasalahan utama penelitian ini dirumuskan sebagai “sejauh mana pengaruh harga
               pembelian  pemerintah,  harga  gabah  di  tingkat  petani  dan  harga  beras  di  tingkat  grosir
               berpengaruh pada harga beras di tingkat pengecer”. Kemudian dari permasalahan utama dapat
               dirumuskan  rincian  rumusan  masalah,  yaitu:  (1)  Seberapa  besar  tingkat  produksi  dan
               konsumsi beras di Indonesia, (2) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi harga beras di
               tingkat pengecer,.
                      Tujuan  penelitian  yaitu:  (1)  menganalisis  tingkat  produksi  dan  konsumsi  beras  di
               Indonesia,  (2)  menganalisis  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  harga  beras  di  tingkat
               pengecer.


               2.  Tinjauan Pustaka
               a.  Permintaan
                      Secara teoritis menurut, permintaan merupakan berbagai jumlah dari suatu komoditi
               yang akan dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga, ceteris paribus (faktor lain yang
               mempengaruhi permintaan dianggap konstan). Harga dan jumlah  yang diminta mempunyai
               hubungan negatif (negative slope). Apabila harga relatif tinggi, maka jumlah yang dibeli akan
               sedikit. Hubungan negatif ini disebut Law of demand. Hal ini juga dijelaskan oleh Mankiw
               (2006), hubungan antara harga dan jumlah permintaan ini berlaku untuk semua jenis barang
               secara umum dalam perekonomian dan faktanya, hal ini begitu umum sehingga para ekonom
               menyebutnya sebagai hukum permintaan (law of demand): Jika semua hal dibiarkan sama,
               ketika harga suatu barang meningkat, maka jumlah permintaannya akan menurun, dan ketika
               harganya turun maka jumlah permintaannya akan naik.
                      Sesuai  dengan  hubungan  harga  dan  barang  dalam  teori  permintaan,  gerakan  harga
               berlawanan  arah  dengan  gerakan  jumlah,  oleh  karena  itu  kurva  permintaan  berlereng  atau
               memiliki  slope  negatif  (Dumairy,  2004).  Hal  tersebut  menunjukkan  bahwa  pada  kurva
               permintaan,  kuantitas  permintaan  responsif  terhadap  harga,  bila  harga  tinggi  maka
               jumlah/kuantitas  permintaan  akan  sedikit,  begitu  pun  sebaliknya  (Sukirno,  2006).
               Berdasarkan  Gambar  1,  pergeseran  kurva  permintaan  ditunjukkan  dari  D₁  ke  D₂.  Berikut
               faktor-faktor  yang  mempengaruhi  permintaan  sehingga  mengakibatkan  adanya  pergerakan
               ataupun pergeseran pada kurva permintaan adalah:





                              “Penyiapan Generasi Muda Pertanian Perdesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia”     242
   248   249   250   251   252   253   254   255   256   257   258