Page 256 - EBOOK_Persiapan Generasi Muda Pertanian Pedesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia
P. 256

SEMINAR NASIONAL 2017
               Malang 10 April 2017

               yang  bersangkutan  akan  menurun,  begitu  juga  sebaliknya.  Sementara  untuk  barang
               komplementer, kenaikan harga komoditi tersebut akan menyebabkan peningkatan komoditi
               yang bersangkutan, demikian juga sebaliknya (Papas dan Hirschey, 1995 dalam Nainggolan,
               2006).

               Perubahan teknologi.
                      Perubahan  teknologi  yang  mengakibatkan  peningkatan  efisiensi  atau  perubahan
               produksi dan struktur biaya yang lebih baik akan meningkatkan jumlah penawaran. Maka dari
               itu  bila  produksi  meningkat  karena  perubahan  teknologi  berarti  penawaran  pun  akan
               meningkat (Papas dan Hirschey, 1995 dalam Nainggolan, 2006).

               Cuaca.
                      Salah satu ciri produk pertanian yang tidak dimiliki oleh produk nonpertanian lainnya
               adalah  pada  umumnya  sedikit  banyaknya  penawaran  produk  pertanian  sangat  tergantung
               dengan kejadian alam, seperti cuaca, hama tanaman, dan beberapa hal yang lain dan beberapa
               bencana alam serta hambatan-hambatan lain.

               Jumlah Produsen
                      Jika  jumlah  produsen  bertambah,  maka  produksi  yang  ditawarkan  akan  meningkat
               (Papas dan Hirschey, 1995 dalam Nainggolan, 2006).  Mayoritas barang/jasa terutama produk
               pertanian  merupakan  barang  yang  sifatnya  homogen  sehingga  sangat  memungkinkan  bagi
               produsen  untuk  memproduksinya.  Sehingga  semakin  banyak  produsen  yang  memproduksi
               barang tersebut maka akan menimbulkan persaingan antar produsen.

               c. Harga
                      Harga  merupakan  sejumlah  uang  (dan  kemungkinannya  berupa  barang)  yang
               dibutuhkan untuk memenuhi pertukaran. Pertukaran dapat juga dilakukan dengan barang yang
               disertai dengan pelayanan. Hal tersebut diperjelas oleh Krugman dan Obstfeld (1999) bahwa
               harga  barang-barang  yang  diperdagangkan  ditentukan  oleh  penawaran  dan  permintaan).
               Perpotongan  kurva  permintaan  dengan  kurva  penawaran  suatu  barang  dalam  suatu  pasar
               menentukan harga pasar (harga keseimbangan)  atau dijelaskan oleh Dumairy (2004) posisi
               tersebut  sebagai  kondisi keseimbnagan (equilibrium, E), dimana pada posisi  keseimbangan
               pasar  akan  tercipta  harga  keseimbangan  (equilibrium  price,  P1)  dan  jumlah  keseimbangan
               (equilibrium  quantity,  Q1).  Dengan  kata  lain,  keseimbangan  harga  pasar  merupakan  hasil
               interakasi  kekuatan  penawaran  dan  permintaan  barang  di  pasar.  Grafik  keseimbangan
               penawaran dan permintaan disajikan pada Gambar 2 (b).
                      Harga pasar ditentukan adanya pengaruh dari penawaran dan permintaan. Permintaan
               mewakili pembeli yang berkeinginan untuk membeli barang di pasar dengan harga yang telah
               ditentukan atau yang disebut sebagai konsumen, dan penawaran mewakili para produsen atau
               para penjual yang menawarkan barang dagangannya. Terjadinya keseimbangan berarti bahwa
               penjualan untuk tiap unit barang akan bergerak tepat pada harga keseimbangan (equilibrium
               price).  Secara  teori  jika  pembeli  dan  penjual  mempunyai  informasi  yang  sempurna  dan
               lengkap,  maka  jumlah  yang  ditawarkan  sama  dengan  jumlah  yang  diminta  sehingga  harga
               terjadi pada titik keseimbangan tersebut (lihat Gambar 2(b) ).


               3.  Metode Penelitian

                      Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data tahunan
               dengan rentang waktu (time series) dari tahun 1995 – 2010.  Sumber data dalam penelitian ini




                              “Penyiapan Generasi Muda Pertanian Perdesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia”     245
   251   252   253   254   255   256   257   258   259   260   261